Menderita Tumor, Warga Ngada NTT Jalani Operasi yang Disalurkan oleh TNI

Theobaldus Du’a, pria asal Ngada, Nusa Tenggara Timur, akhirnya mendapatkan harapan baru setelah berhasil menjalani operasi pengangkatan tumor ameloblastoma, tumor jinak di rahang yang dideritanya selama 15 tahun. Operasi dilakukan di Rumkital Marinir Cilandak, Jakarta, pada awal September 2025.

“Jenis penyakitnya dari Mas Theobaldus ini adalah tumor. Jadi tumor itu adalah benjolan, benjolan yang sudah lumayan besar. Kemarin kira-kira beratnya adalah 2,5 kilo di rahang. Kemudian ini adalah termasuk tumor jinak sesuai prediksi kita,” kata Danrumkital Marinir Cilandak, Kolonel Laut (K) Drg. Muhammad Arifin, dikutip dari tayangan Selamat Pagi Indonesia, Metro TV, Senin, 29 September 2025.

Keberhasilan ini menjadi akhir penderitaan Theo yang membuatnya kesulitan menutup mulut, makan, dan beraktivitas normal sejak tumor itu muncul akibat benturan dan cedera di rahang bawah saat duduk di bangku SD, dan tidak ditangani secara medis pasca benturan tersebut. 

Meski demikian, pria dengan latar belakang ekonomi yang kurang ini tetap semangat menjalani kehidupan. Theo tetap bertani, menjajal sawah. Menjadi buruh bangunan untuk membantu orang tuanya. 
 

Baca juga: TNI Matangkan Persiapan HUT ke-80 di Monas

Perjalanan Theo menuju kesembuhan merupakan buah kerja sama dari berbagai pihak. Titik terang mulai muncul pada Mei 2025 saat ia bertemu dengan dr. Sinyo di RSUD Bajawa yang kemudian menghubungkannya dengan Yayasan Rumah Singgah Kebaikan Pasien Indonesia (RSKPI). 

Melalui koneksi yayasan dengan Komandan Rumital Marinir Cilandak, serta dukungan dari pemerintah daerah (Pemda) Ngada, Theo pun diterbangkan ke Jakarta untuk mendapatkan penanganan medis lanjutan. 

Kisah Theobaldus tidak hanya menjadi cerita tentang pemulihan seorang pasien, tetapi juga cerminan kepedulian TNI dan sinergi berbagai elemen masyarakat. Keberhasilan operasi ini menjadi bukti nyata bahwa gotong royong dapat memberikan harapan baru, dan akses kesehatan yang layak bagi masyara di daerah terpencil dengan keterbatasan ekonomi.