BPDLH Kembangkan Inovasi Pendanaan Bencana Pertama di Dunia

30 September 2025 09:04

Badan Pengelola Dana Lingkungan Hidup (BPDLH) sebagai Badan Layanan Umum di bawah Kementerian Keuangan memperkenalkan inovasi pendanaan bencana pertama di dunia, yakni pooling fund bencana dalam Asia Disaster Management and Civil Protection Conference atau ADEXCO 2025 Digi Expo Kemayoran. Inovasi pendanaan pooling fund bencana ini dirancang untuk memperkuat sistem pembiayaan penanggulangan bencana nasional melalui pendekatan berkelanjutan yang mengintegrasikan penghimpunan, pengembangan, dan penyaluran dana.
 
Direktur Utama BPDLH Joko Tri Haryanto menjelaskan bahwa skema PFB merupakan jawaban atas keterbatasan pendekatan konvensional dalam pendekatan kebencanaan yang cenderung mengandalkan sumber pendanaan yang berasal dari APBN maupun APBD yang bersifat reaktif ketika bencana terjadi.
 
Joko menjelaskan bahwa PFB merupakan sebuah inovasi pembiayaan yang berkelanjutan untuk menyediakan dana yang tepat sasaran, tepat waktu, tepat guna, efektif, dan memadai bagi penanggulangan bencana.
 
"Pooling fund bencana ini kan nanti salah satu pilihan instrumen yang akan dipakai ada asuransi kebencanaan, asuransi barang milik negara dan daerah, ada asuransi parametrik. Ketika bicara asuransi kebencanaan nanti kita akan menawarkan kerja sama dengan daerah," kata Joko dikutip dari Metro Pagi Primetime, Metro TV, Selasa, 30 September 2025.
 

Baca: Tingkatkan Pengetahuan Kebencanaan Masyarakat Menghadapi Dampak Perubahan Iklim

 "Jadi misalnya pembelian asuransi bencana masing-masing daerah akan turut berkontribusi. Dari hasil dana kelolaan dana abadi di pooling fund itu akan memberikan bantuan untuk pembelian asuransi bencana kepada daerah. Tapi pemerintah pusat atau kementerian BPDA juga mengharapkan adanya kontribusi dari daerah dengan memperhatikan aspek kapasitas fiskal masing-masing daerah," tambahnya.
 
Deputi Bidang Sistem dan Strategi BNPB Raditya Jati mengungkapkan saat ini BNPB, Kementerian Keuangan, BPDLH, dan didukung oleh Bank Dunia terus bergerak dalam mempersiapkan implementasi pooling fund bencana agar dapat memperluas jangkauan pemanfaatan.
 
"Raditya menegaskan bahwa pemerintah tidak bisa bekerja secara terpisah. Terlebih bencana memiliki pola ketidakpastian dan tidak dapat diprediksi ini dapat diantisipasi dengan pola investasi yang disiapkan. Inovasi pembiayaan risiko ini akan menjadi solusi dari semua cycle of disaster. Baik itu sifatnya investasi untukmengurangi risiko bencana dalam fase pencegahan, fase saat terjadi kejadian bencana atau darurat, dan fase pasca kejadian bencana yaitu rehabilitasi rekonstruksi," katanya.
 
"Siklus itu enggak bisa terputus. Jadi makanya kita perlu upayakan bagaimana sebenarnya akuntabilitas transparansi dari pemutatan anggaran itu betul-betul tertuju pada kebutuhan yang betul-betul menjadi prioritas," sambungnya.
 
BPDLH  berkomitmen akan menjunjung transparansi dan akuntabilitas dalam mengelola dana yang akan menjadi kunci untuk memastikan bahwa setiap rupiah dana yang dimanfaatkan dapat diukur, dipertanggungjawabkan, dan  memberikan manfaat nyata. 

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Diva Rabiah)