Presiden Prabowo berjanji akan memperbaiki nasib hakim. Bahkan, saat sidang laporan tahunan Mahkamah Agung (MA), Presiden menyatakan tidak ingin lagi ada hakim yang ngekos karena tidak punya rumah dinas.
Presiden Prabowo Subianto pada saat menyampaikan sambutannya pada saat pengukuhan 1.451 hakim di empat lingkungan peradiran adalah kenaikan gaji yang paling besar itu mencapai 280 persen seperti yang kita beritakan sebelumnya.
Presiden mengawali sambutannya dengan menyebut peran sentral para hakim. Hakim menjadi benteng terakhir penegakan keadilan dan hakim menjadi harapan bagi masyarakat khususnya masyarakat kecil di Indonesia.
Namun, di tengah peran sentral hakim tersebut, Prabowo Subianto mengaku prihatin dengan kesejahteraan para hakim di Indonesia. Baik itu masalah gaji ataupun hakim yang ada di berbagai daerah di seluruh pelosok Indonesia ini banyak yang tidak memiliki rumah dinas sehingga harus ngekos sehingga berdampak pada kondisi kesehatannya.
Hal itu menjadi perhatian khusus dari
Presiden Prabowo Subianto, sehingga dia mengumumkan kenaikan gaji para hakim. Kenaikan gaji tersebut variatif tergantung golongan. Namun yang terbesar kenaikannya adalah 280 persen untuk hakim-hakim junior.
Hakim junior seperti golongan 3A yang baru masuk memiliki gaji pokok di kisaran Rp2,7 juta saja. Dengan kenaikan 280% atau hampir tiga kali lipat, tentu ini diharapkan bisa menolong kesejahteraan para hakim.
Presiden Prabowo Subianto menyebut negara memiliki anggaran untuk itu. Ia menyebut bila perlu dirinya akan memotong begitu anggaran untuk TNI-Polri. “Betapa pentingnya para hakim. Anda adalah benteng terakhir keadilan. Orang miskin, orang kecil hanya bisa berharap kepada hakim-hakim yang adil. Orang yang kuat, orang yang punya uang banyak, dia bisa berbuat, dia bisa punya tim hukum yang luar biasa. Tapi orang kecil hanya tergantung sama hakim yang adil. Hakim yang tidak bisa disogok, hakim yang tidak bisa dibeli. Hakim yang cinta keadilan, hakim yang cinta rakyat,” kata Presiden dikutip dari
Prioritas Indonesia, Metro TV, Kamis 12 Juni 2025.
“Rakyat Indonesia tergantung sama para hakim, dan saya sadar itu dan karena itu saya perintahkan menteri-menteri saya, saya ingin naikkan gaji seluruh hakim di Indonesia. Kalau perlu anggaran lain saya kurangi. Di sini, di sini ada Panglima TNI dan ada Kapolri. Kalau perlu anggaran TNI dan Kapolri saya kurangi. Percuma kita punya polisi yang hebat, tentara yang hebat. Si koruptor, si maling, si bajingan itu begitu ke pengadilan lolos. Jadi kita butuh hakim. Hakim yang benar-benar tidak bisa digoyahkan, tidak bisa dibeli,” sambungnya.