Tim SAR Lacak Tanda Kehidupan di Reruntuhan Musala Ponpes Al Khoziny, Hasilnya Nihil

2 October 2025 14:43

Kasubdit RDPO dan KMM Direktorat Operasi Basarnas Emi Freezer menyebut petugas SAR gabungan telah melakukan tiga kali reasesmen untuk mencari korban tertimpa reruntuhan di Pondok Pesantren Al Khoziny Sidoarjo. Namun, hingga, Kamis, 2 Oktober 2025, pencarian korban hidup nihil.

"Kami melakukan tiga kali reasesmen untuk mencari korban. Pertama kami lakukan di pukul 23.30 WIB dengan pendekatan secara manual atau hailing method. Kita panggil, kita cari keliling. Tim
mundur, kita ganti dengan kamera pencari. Dari semua titik, dari semua sektor cari dengan dengan menggunakan kamera fleksibel yang dia memiliki jangkauan bisa sampai lima meter, dia bisa masuk ke dalam celah-celah di antara reruntuhan, dan hasilnya nihil," kata dia dikutip dari Breaking News, Metro TV, Kamis, 2 Oktober 2025.

"Kedua wall scan 400 yaitu peralatan yang ditempel di dinding. Kemudian radio scanningnya 120 derajat dengan jangkauan terjauh sampai 20 meter. Dia bisa scan menembus tembok. Indikator yang ditangkap adalah dua. Scanner berfungsi untuk menangkap tanda-tanda kehidupan dari denyut nadi, panas tubuh, dan juga pergerakan. Kami memberi instruksi kepada orang yang di dalam, mudah-mudahan ada bisa memberikan respons dari scan itu. Dan hasilnya nihil," ujarnya.
 

Baca: Update Evakuasi Korban Ambruknya Gedung Ponpes Al Khoziny Sidoarjo, Total 5 Santri Meninggal

Freezer mengatakan terdapat tujuh orang yang berada di lantai dasar di bawah himpitan balok-balok besar. Untuk mengevakuasinya, perlu mengangkat struktur atas bangunan.

Petugas akan mengevakuasi menggunakan alat berat atau crane phase dengan mengangkat blok runtuhan menggunakan crane (bukan buldozer) dengan pemindaian ualng setiap kali mengangkat puing besar.

"Hingga dini hari hasil pencarian tetap nihil. Lalu kemudian kami memvalidasi kembali berharap ada perubahan. tadi kami juga lakukan kembali scanning. Namun hasilnya nihil. Kami sudah laporkan hasil scanning ini ke Kepala Basarnas. Kemudian dilakukanlah rapat konsolidasi tingkat pimpinan untuk mengambil langkah-langkah selanjutnya," katanya.

Sementara itu, Kepala Basarnas Letjen TNI Suharyanto menyebut SAR telah menyiapkan 219 personel dengan APD Hazmat dalam evakuasi korban tewas. Selain itu, SAR juga menyiapkan 300 kantong jenazah, 30 dump truck, dan 30 unit ambulans.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Diva Rabiah)