Fachri Audhia Hafiez • 29 April 2025 11:19
Jakarta: TNI Angkatan Laut (AL) memiliki tunggakan pembayaran bahan bakar minyak (BBM) ke PT Pertamina sebesar Rp3,2 triliun. Hal itu disampaikan Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Muhammad Ali saat Rapat Panitia Kerja Keamanan Laut (Panja Kamla) Komisi I DPR.
"Untuk bahan bakar memang ini masih kalau kita berpikir masih sangat terbatas, kemarin ada tunggakan itu bahan bakar Rp2,25 triliun dan saat ini kita sudah dikarenakan harus membayar utang lagi Rp3,2 triliun. Itu sebenarnya tunggakan," kata Ali di Ruang Rapat Komisi I DPR, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin, 28 April 2025.
Menurut Ali, kondisi itu mengganggu kegiatan operasional. Dia harap agar tunggakan ini diputihkan.
"Jadi ini mengganggu sekali, mengganggu kegiatan operasional dan harapannya sebenarnya ini bisa ditiadakan untuk masalah bahan bakar, diputihkan," ucap dia.
Ali menjelaskan kapal TNI AL yang menggunakan BBM ini meski diam, diesel harus hidup. Hal ini untuk pengoperasian AC.
"Karena kapal kita ini walaupun diam saja tidak bergerak, tapi dieselnya tetap hidup, dan untuk menghidupkan air condition, AC. Karena kalau AC dimatikan peralatan elektronik akan rusak di dalamnya, itu bahayanya," ujar Ali. (FAH)