26 November 2024 17:15
Polisi memeriksa sejumlah saksi, mengusut tewasnya santri berinisial RF di Pondok Pesantren Hasyim Asy'ari, Kabupaten Bantaeng, Sulawesi Selatan, yang diduga gantung diri.
Polres Bantaeng terus melakukan penyelidikan dengan memanggil sejumlah saksi di antaranya, pihak pimpinan ponpes, teman-teman korban dan keluarga korban, untuk dimintai keterangan.
"Kami juga telah memanggil, baik itu daripada pembina pengasuh dari pondok pesantren itu sendiri, termasuk rekan-rekan santri itu sendiri untuk kita minta keterangannya." kata Kasatreskrim Polres Bantaeng, AKP Akhmad Marzuki.
RF ditemukan tergantung di kolong rumah salah satu pembinanya. Korban awalnya ditemukan oleh dua teman korban FD dan MK, yang kemudian memberikan kabar kepada kakak korban yang juga menjadi santri di pesantren yang sama. Setelah diperiksa, kondisi korban telah meninggal dunia.
Sementara itu, suasana di pondok pesantren masih terus dijaga aparat keamanan. Situasinya pun tempak sepi. Menurut informasi warga setempat, banyak orang tua santri yang datang menjemput anak mereka untuk pulang.
Merasa janggal atas kematian RF, karena melihat beberapa luka memar di tubuh korban, keluarga pun membawa jasad korban ke rumah sakit Bhayangkara Makassar, Sulsel untuk diautopsi.
Berdasarkan keterangan Biddokkes Polda Sulawesi selatan, dari hasil autopsi ditemukan adanya tindakan kekerasan seksual yang dialami korban.
"Ada beberapa temuan, yang kami duga tanda-tanda kekerasan." ucap Dokter Forensik Biddokes Polda Sulsel, Denny Mathius.
Keluarga korban juga menyayangkan sikap pengelola pondok pesantren yang tidak menemui keluarga korban sejak awal peristiwa tersebut terjadi.