Keluarga Dokter Aulia Minta Kemendikbud Ikut Tangani Kasus Bully Dokter Undip

7 September 2024 10:24

Kuasa hukum keluarga almarhumah dr Aulia Risma Lestari, mahasiswi Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Anestesi Universitas Diponegoro (Undip) Semarang, Misyal Ahmad meminta Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi agar ikut berperan aktif dalam mengusut dugaan perundungan yang terjadi di lingkungan pendidikan tersebut.

Misyal Ahmad menganggap kasus ini sebenarnya bukan ranah Kementerian Kesehatan saja. Namun juga Kemendikbudristerk harus ikut bertanggung jawab.

"Kalau cara menempannya dan mengajar dokter-dokter dengan cara seperti preman kayak begini, bagaimana kita bisa mendapatkan dokter-dokter yang memiliki empati kepada pasien, bicaranya baik tidak emosional," jelas Misyal kepada awak media.
 

Baca juga: Aksi Solidaritas Warga Tegal Tuntut Kasus dr Aulia Risma Diusut Tuntas

Misyal menjelaskan dalam kasus perundungan yang menimpa mendiang dr Aulia Risma, sejumlah fakta baru terungkap. Termasuk pola perundungan yang dilakukan oleh para dokter senior terhadap junior mereka dalam program pendidikan spesialisasi tersebut. Ia mengungkapkan bahwa metode pendidikan di program dokter spesialis masih banyak diwarnai dengan praktik bullying.

Misyal juga menyebut fenomena perundungan di dunia pendidikan kedokteran adalah fenomena gunung es sebab masih banyak kasus serupa yang tidak dilaporkan karena ketakutan.

"Ini seperti fenomena gunung es yang berulang, jadi rata-rata pelaku adalah korban. Nah ini kalau kita tidak putus mata rantai ini, ya repot," jelasnya.

Misyal berharap pengungkapan kasus yang dialami oleh kliennya ini dapat menjadi pintu masuk untuk mengakhiri praktik perundungan di lingkungan pendidikan dokter. Agar tidak ada dr Aulia lain yang mengalami nasib tragis seperti kliennya.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Anggie Meidyana)