Penyelenggaraan Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI 2024 yang diselenggarakan di Provinsi Aceh dan Sumatera Utara telah selesai digelar sejak dibuka oleh Presiden Joko Widodo pada Senin 9 September 2024 di Stadion Harapan Bangsa, Banda Aceh.
Penutupan PON 2024 digelar di Stadion Utama Sumatera Utara, Deli Serdang, Jumat 20 September 2024, oleh Menko PMK, Muhadjir Effendi. Meski diklaim berhasil digelar, event olah raga multi cabang nasional ini juga meninggalkan beberapa catatan yang menjadi sorotan publik.
Khusus di Aceh, hal paling menjadi sorotan adalah masalah konsumsi atlet, pemukulan wasit dan sejumlah infrastrukturnya yang diketahui rusak ketika acara masih berlangsung.
Persoalan konsumsi mencuat ketika sejumlah atlet hingga ofisial Kontingen PON 2024 di Aceh protes lantaran konsumsi diberi dinilai tidak wajar untuk memenuhi kalori dan nutrisi atlet. Padahal sesuai kontrak, harga makanan atlet dipatok Rp50.900 per porsi dengan anggaran mencapai Rp30,8 miliar. Sedangkan untuk snack seharga Rp18.900 per porsi dengan keseluruhan Rp11,4 miliar. Masalah konsumsi juga semakin diperparah dengan keterlambatan distribusi hingga sejumlah atlet mendapat nasi basi.
Menanggapi permasalahan konsumsi atlet Ketua Bidang Konsumsi PB PON Aceh, Diaz Furqan mengatakan ada beberapa faktor penyebab, mulai dari faktor komunikasi Liaison Officer (LO) dengan penyedia makanan hingga jam makan atlet.
Tak berhenti di situ, masalah juga terjadi pada infrastruktur fasilitas venue yang diketahui rusak ketika acara masih berlangsung. Seperti insiden atap dan talang air venue cabor menembak PON 2024 yang terletak di Lapangan Tembak Rindam Iskandar Muda Mata Ie, Aceh Besar, ambruk pada Selasa 17 September 2024. Beruntung tidak ada korban jiwa dalam insiden ini, karena saat kejadian sebagian atlet disebut sudah selesai melakukan perlombaan.
Runtuhnya atap venue menembak tersebut diduga tidak kuat menahan debit air hujan yang menerjang daerah tersebut. Apalagi pembangunan venue tersebut belum rampung 100%, sehingga panitia melakukan modifikasi agar pertandingan bisa digelar.
Kerusakan juga terjadi di venue basket dalam Kompleks Stadion Harapan Bangsa Lhong Raya, Banda Aceh. Kaca jendela pecah diterjang angin kencang. Insiden itu terjadi saat pemain dari tim Sumatera Utara dan Sulawesi Selatan masuk ke lapangan dalam laga basket 3 on 3 beregu putri, Rabu 18 September 2024.
Tak hanya pertandingan basket terpaksa dihentikan, namun pecahnya kaca jendela venue basket itu juga mengakibatkan enam orang penonton terluka.
Berbagai persoalan tersebut seharusnya tidak terjadi, sebab pemerintah telah menggelontorkan dana yang cukup besar untuk mendukung penyelenggaraan pesta olah raga terbesar di Indonesia tersebut agar berjalan lancar.
Data dari Kemenpora menyebut bahwa penyelenggaraan PON menelan anggaran total Rp3,94 triliun dengan Rp2,2 triliun berasal dari APBN dan Rp1,7 triliun dari APBD Aceh-Sumut. Keluhan ini menimbulkan kecurigaan adanya penyimpangan dana PON 2024.
Presiden Jokowi dalam respons carut marut penyelenggaraan PON Aceh-Sumut 2024 juga berjanji akan mengevaluasi secara menyeluruh terhadap penyelenggaraan PON XXI Aceh-Sumut. Termasuk meminta aparat penegak hukum seperti KPK, Kejaksaan dan Polri untuk mengusut jika ada bukti penyimpangan.