Identitas salah satu Warga Negara Indonesia (WNI) yang menjadi korban penembakan oleh Agensi Penguatkuasa Maritim Malaysia (APPM) telah diketahui. Korban berinisial MH saat ini dalam kondisi kritis dan menolak untuk menjalani operasi. MH meminta agar segera dipulangkan ke Indonesia.
Selain MH, tiga WNI lainnya yang mengalami luka-luka sedang dirawat di rumah sakit yang berbeda. Identitas ketiga korban masih dalam proses verifikasi oleh Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) dan Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI), yang saat ini tengah berupaya untuk memulangkan para WNI tersebut ke tanah air.
Menanggapi insiden ini, Kemenlu telah mengirim nota diplomatik kepada pemerintah Malaysia, meminta penyelidikan lebih lanjut terkait
penembakan tersebut. Pihak BP2MI juga telah berkomunikasi dengan keluarga korban MH serta terus berupaya memastikan pemulangan keempat WNI yang diduga merupakan pekerja migran Indonesia.
"Kondisi MH per hari ini masih kritis, dan informasi yang kami dapatkan, yang bersangkutan menolak dioperasi serta meminta untuk dipulangkan ke Indonesia. Saat ini, BP2MI di daerah telah berkomunikasi dengan keluarga yang bersangkutan. Kita terus berupaya untuk bisa memulangkan keempat Warga Negara Indonesia ini dapat segera dipulangkan ke kampung halaman mereka," ujar Juru Bicara BP2MI Gina Fita Prilila dikutip dari
Headline News Metro TV pada Senin, 27 Januari 2025.
Sebelumnya, insiden ini terjadi saat petugas patroli Otoritas Maritim Malaysia (APMM) yang sedang bertugas mendeteksi sebuah kapal yang membawa lima pekerja migran Indonesia (PMI) melintas di perairan tersebut. Menurut keterangan Kepolisian Diraja Malaysia (PDRM), APMM melepaskan tembakan ke arah kapal yang diduga mengangkut WNI yang berusaha meninggalkan Malaysia secara ilegal. Penembakan itu dilakukan setelah para WNI disebut melakukan perlawanan terhadap petugas.
(Tamara Sanny)