Keluarga Gus Dur Bangun Pusat Kajian Islam Asia Tenggara

Keluarga besar Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid atau Gus Dur resmi memulai pembangunan pusat kajian Islam Asia Tenggara K.H. Abdurrahman Wahid di kawasan Ciganjur, Jakarta Selatan. Tepat di samping kediaman Gus Dur.

Peletakan batu pertama dilakukan pada Sabtu, 25 Maret 2025 dan dihadiri sejumlah tokoh nasional serta keluarga besar Gus Dur. Pembangunan pusat kajian ini merupakan wujud amanat Gus Dur yang disampaikan sebelum wafat.

Istri mendiang Gus Dur, Sinta Nuriyah menuturkan bahwa Gus Dur pernah berpesan agar tanah di kawasan Ciganjur tersebut dijadikan tempat belajar dan pusat kajian Islam yang terbuka bagi siapapun.

Namun, hingga kepergiannya amanat itu belum terwujud. Hingga akhirnya berkat dukungan sahabat-sahabat Gus Dur, cita-cita itu mulai direalisasikan.
 

Baca: Mensos Pastikan Perlengkapan Seragam dan Laptop untuk Sekolah Rakyat Dikirim Akhir Bulan

"Sebelum Gus Dur wafat, beliau pernah mengatakan bahwa tanah yang sekecil ini jangan dijadikan apa-apa karena akan saya pakai sebagai perpustakaan dan pusat kajian Islam Asia Tenggara. Pusat kajian ini juga akan menjadi ruang riset dan dialog lintas agama, budaya, serta bangsa. Sekaligus menjadi wujud penghormatan terhadap visi Gus Dur dalam memperjuangkan keadilan dan perdamaian dunia," ujar Sinta dikutip dari Newsline, Metro TV, Senin, 27 Oktober 2025.

"Ya, ini satu wasiat dari almarhum. Jadi memang dari saat beliau masih hidup itu beliau sudah mengharapkan sudah merencanakan area ini akan menjadi pusat studi Islam Asia Tenggara," tambahnya.

Pusat Kajian Islam Asia Tenggara K. H. Abdurrahman Wahid diharapkan menjadi wadah pembelajaran lintas generasi sekaligus melanjutkan warisan pemikiran Gus Dur tentang Islam yang ramah, adil, dan membawa rahmat bagi seluruh alam.