9 March 2025 19:21
Suatu ketika, Hasan Al Bashri didatangi oleh seorang pemuda. Dia secara terus terang menyampaikan kelakuan dan maksiat yang telah dilakukannya
"Syekh saya ini ahli maksiat dan malas beribadah, tapi hebatnya tubuh saya sehat. Rezeki saya bagus. Semua dunia saya seperti yang saya inginkan. Sementara saya melihat ada kawan saya taat sekali beribadah, tapi dunianya susah. Bukankah setiap maksiat dan dosa itu mendapat hukuman dari Allah SWT? Kenapa saya tidak mendapat hukuman itu?" tanya sang pemuda.
Hasan Al Bashri lantas berkata, "Wahai anak muda sesungguhnya engkau telah dihukum. Namun, engkau belum menyadarinya."
Hasan Al Bashri lalu menjelaskan, ketidaksadaran seseorang terhadap maksiat yang dilakukan adalah hukuman. "Ketika kamu merasa apa yang kamu lakukan itu sama sekali tidak ada dosa, itu lah hukuman keras hati," lanjutnya.
Orang yang melakukan maksiat tetapi merasa tidak berdosa. Itulah hukuman yang berat buat hatinya. Semakin jauh dari Allah SWT dan dia tidak merasakannya, seolah-olah dosa yang dilakukannya tidak ada sama sekali.
Hukuman Allah SWT tidak selalu berupa musibah, tapi bisa jadi merupakan nikmat. Namun, nikmat itu justru semakin menggelapkan hatinya, semakin mengeraskan hatinya dan dia tidak menyadari bahwa dia telah dihukum.