Pengamat Waspadai Naiknya Harga Minyak Mentah Akibat Perang

24 June 2025 19:11

Eskalasi perang di Timur Tengah semakin memicu ketidakpastian ekonomi global. Ketua Umum Perkumpulan Analis Efek Indonesia David Sutyanto mengatakan setiap kali terjadi eskalasi di Timur Tengah harga minyak mentah mencapai di atas USD100 USD per barel.

Kenaikan harga komoditas akibat perang Israel-Iran tersebut akan menyebabkan perlambatan pertumbuhan ekonomi.

"Setiap kali ada eskalasi di Timur Tengah, secara historis harga minyak ini pasti di atas USD100. Saat ini sudah USD70. Yang tadinya awalnya hanya sekitar USD60-an ebelum adanya eskalasi ini. Sangat besar kemungkinannya mungkin kalau satu ditutup itu bisa mencapai USD100 per barel," jelasnya.
 

Baca: Parlemen Iran Setujui Penutupan Selat Hormuz, Distribusi Minyak Dunia Terancam

"Tapi ini hanya secara historisnya. Tapi kalau misalnya melihat dari kenaikan sekarang tidak terlalu signifikan. Mungkin kenaikannya tidak akan sampai sebesar itu dalam waktu singkat," katanya.

Meski demikian, David mewaspadai efek berantai dari terhambatnya distribusi minyak dunia.

"Jadi kenaikan angka perlahan-lahan. Tapi tetap saja kenaikan harga komoditas ini pasti akan diikuti oleh perlambatan pertumbuhan ekonomi dunia. Ini yang sebenarnya efek berantainya ini yang agak sedikit lebih harus diwaspadai daripada kenaikan harga minyaknya secara individual," ucapnya.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Diva Rabiah)