1 September 2025 17:00
Aksi ricuh yang terjadi di jakarta beberapa hari terakhir menimbulkan kerugian besar. Gubernur Jakarta Pramono Anung menyebut, nilai kerugian akibat perusakan fasilitas umum mencapai Rp55 miliar. Hal ini disampaikan dalam konferensi pers di Balai Kota DKI Jakarta, Senin pagi, 1 September 2025.
Menurut Pramono, kerugian terbesar terjadi pada sarana transportasi publik. Sejumlah fasilitas penting seperti halte Transjakarta, stasiun MRT, hingga kamera pengawas CCTV mengalami kerusakan sedang hingga berat.
Tercatat 22 halte Transjakarta menjadi sasaran aksi anarkis. Enam di antaranya hangus terbakar, sementara 16 halte lainnya mengalami kerusakan dan dipenuhi coretan vandalisme. Menanggapi hal itu, Pemprov Jakarta memberlakukan tarif gratis untuk Transjakarta, LRT, dan MRT mulai 31 Agustus hingga 7 September, dan menanggung tambahan dana sebesar Rp18 miliar selama satu pekan ke depan akibat kerusakan yang ada.
“Kemarin ada pertanyaan mengenai estimasi kerugian MRT Jakarta kerusakan infrastruktur untuk MRT sebesar 3,3 miliar MRT Transjakarta kurang lebih 41,6 miliar kemudian kerusakan CCTV infrastruktur lainnya 5,5 miliar sehingga total kerusakan ada 55 miliar. Selain itu saudara-saudara sekalian kita harus memberikan subsidi transportasi karena gratis tadi kurang lebih 18 miliar sampai dengan seminggu ini,” jelas Gubernur Jakarta Pramono Anung, dikutip dari tayangan Breaking News Metro TV, Senin, 1 September 2025.
Meski begitu, Pemprov jakarta memastikan proses perbaikan segera dilakukan. Pramono menargetkan, seluruh fasilitas yang rusak dapat kembali beroperasi normal pada 8-9 September mendatang.
Baca juga: Presiden Perintahkan Polisi-TNI Tindak Tegas Perusak Fasilitas Umum dan Penjarahan |