Usai kemenangan meyakinkan atas Korea Selatan (Korsel), Tim Nasional (Timnas) Indonesia U-17 diminta untuk tidak lengah saat menghadapi Yaman pada laga lanjutan Piala ASEAN U-17. Pengamat sepak bola, Mohamad Kusnaeni, menekankan pentingnya menjaga disiplin dan tidak meremehkan lawan yang dinilai memiliki karakter permainan berbeda dari Korea.
Menurut Kusnaeni, Yaman memiliki gaya bermain direct dengan mengandalkan serangan balik cepat dan umpan panjang. Hal ini berbeda dengan Korsel yang menguasai bola hingga 68 persen. Saat menghadapi Yaman, Timnas diprediksi akan lebih dominan dalam penguasaan bola, namun tetap harus mewaspadai serangan balik.
“Pertahanan tetap harus solid, minimal dua center back dan satu pemain bertahan lainnya jangan meninggalkan area. Jangan terlalu asyik menyerang sampai lupa bertahan,” ujar Kusnaeni seperti dikutip dari
Newsline Metro TV, Sabtu, 5 April 2025.
Ia juga menyoroti pentingnya efektivitas penyelesaian akhir, merujuk pada sejumlah peluang yang gagal dimanfaatkan saat melawan Korea. Kusnaeni yakin jika game plan berjalan baik, Indonesia punya peluang besar mengalahkan
Yaman dan mengunci tiket ke fase berikutnya.
Di sisi mental, Kusnaeni berharap para pemain muda tidak larut dalam euforia kemenangan atas Korea. Ia mengingatkan pelatih
Nova Arianto untuk terus menjaga fokus anak asuhnya agar tidak terlalu percaya diri menghadapi dua laga tersisa.
“Yaman bukan tim lemah, mereka bisa kalahkan
Afghanistan 2-0. Jadi penting untuk tetap fokus dan tidak membuat kesalahan sendiri,” tambahnya.
Kusnaeni optimistis Indonesia bisa menang atas Yaman dengan skor 1-0 atau 2-1. Dengan dua kemenangan, peluang lolos ke
Piala Dunia semakin terbuka, apalagi lawan terakhir Indonesia adalah Afghanistan yang dinilai paling lemah di grup.
(Zein Zahiratul Fauziyyah)