Presiden Prabowo dan Pangeran MBS Serukan Aksi Nyata Internasional Hentikan Krisis Gaza

Presiden Prabowo Subianto dan Perdana Menteri sekaligus Putra Mahkota Arab Saudi, Pangeran Muhammad bin Salman (MBS), menyerukan langkah nyata dari komunitas internasional. Seruan ini ditujukan untuk menghentikan krisis kemanusiaan yang terjadi di Jalur Gaza, Palestina.

Pertemuan bilateral yang berlangsung di Jeddah, Arab Saudi, menyoroti konflik berkepanjangan di Timur Tengah, terutama akibat agresi militer Israel yang menyebabkan puluhan ribu korban jiwa di Gaza. Dalam pernyataan bersama, kedua pemimpin menyampaikan keprihatinan mendalam terhadap tragedi kemanusiaan yang menimpa rakyat Palestina.

Presiden Prabowo dan Pangeran MBS juga menyerukan agar Israel segera mematuhi gencatan senjata dan mengakhiri blokade yang memperburuk krisis kelaparan di wilayah Gaza. Keduanya mengutuk keras penggunaan kelaparan sebagai senjata perang dan penargetan terhadap pekerja kemanusiaan, termasuk tenaga medis.
 

Baca Juga: Presiden Tiongkok Xi Jinping Tidak Hadir di KTT BRICS untuk Pertama Kalinya

Keduanya juga sepakat meningkatkan koordinasi dan distribusi bantuan kemanusiaan, serta menolak segala bentuk pemindahan paksa warga Palestina. Hal itu baik di dalam maupun di luar wilayah mereka.

Dalam pertemuan tersebut, baik Indonesia maupun Arab Saudi kembali menegaskan dukungan terhadap solusi dua negara (two-state solution). Sebagai jalan utama penyelesaian konflik Israel–Palestina secara damai dan berkeadilan.

Selain krisis Gaza, kedua pemimpin juga membahas konflik di kawasan lain seperti Yaman, Suriah, dan Sudan, dengan menekankan pentingnya pendekatan damai. Serta, penghormatan terhadap kedaulatan masing-masing negara.

Pertemuan ini mencerminkan posisi strategis Indonesia dan Arab Saudi dalam mendorong stabilitas kawasan dan memperkuat tekanan global terhadap Israel. Tindakan yang dapat menghentikan kekerasan di Gaza.

Usai kunjungan di Arab Saudi, Presiden Prabowo Subianto dijadwalkan melanjutkan lawatan ke Brasil. Ia akan menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi BRICS di Rio de Janeiro yang berlangsung pada 6–7 Juli 2025.

(Tamara Sanny)