Tensi tinggi di sepanjang laga final futsal putra Porprov Jatim 2025 antara kota Malang melawan kota Surabaya berakhir ricuh antar pemain dan ofisial kedua tim. Laga dihentikan dan dijadwal ulang tanpa penonton.
Tim kota Malang sebagai tuan rumah sangat berambisi memenangi laga final futsal Porprov Jatim ke-9 kali ini. Kondisi serupa berlaku pula kepada tim kota Surabaya sebagai pemuncak klasemen peraih medali sementara.
Bermain agresif cenderung keras mengakibatkan banyaknya pelanggaran dan gesekan antar tim. Kondisi diperparah oleh aksi kurang terpuji penonton yang melakukan pelemparan botol dan benda terlarang lainnya ke tengah lapangan.
Akibatnya, keributan antar pemain, ofisial tim, dan suporter tak terelakkan saat tim tuan rumah kalah 0-2 dari tamunya di 8 menit jelang peluit panjang babak kedua ditiup wasit. Tidak adanya titik temu antar kedua tim dan menghindari suasana semakin panas, panitia menghentikan pertandingan dan menjadwal ulang laga dengan opsi tanpa penonton.
"Kita lihat bersama memang antusiasme penonton luar biasa. Antara kedua pemain pun juga perlu bersabar dan saling mengendalikan emosi. Jangan sampai hal seperti ini (terjadi lagi). Ke depannya harus sama-sama kita evaluasi," kata Panitia Pertandingan, Ichwan Rossadi, dikutip dari tayangan Headline News, Metro TV, Sabtu, 28 Juni 2025.
Tawuran antar pemain dan ofisial tim juga sempat terjadi saat tim tuan rumah kota Malang menjamu tamunya, kabupaten Bojonegoro di babak penyisihan cabang olah raga sepak bola Porprov Jatim 2025. Pertandingan berlangsung di Stadion Cakrawala Universitas Negeri Malang, Sabtu, 21 Juni 2025.