14 July 2025 16:27
Jakarta: Sejumlah warga mengeluhkan kualitas beras di pasaran yang dinilai tidak sebanding dengan harga jual. Mereka mendesak pemerintah mengambil tindakan tegas terhadap oknum penjual beras yang tidak jujur, termasuk dugaan beras oplosan yang dijual dengan label premium.
Mia selaku warga menceritakan pengalamannya saat membeli beras kemasan karung yang dijual sebagai beras premium. Namun saat dibuka, ia justru menemukan kualitas beras yang mengecewakan.
“Kemarin sempat beli beras premium, tapi pas saya cek, berasnya bau. Kemasannya juga kayak sudah pernah dibuka, jahitannya udah rusak, padahal di kemasan tertulis tidak boleh dibuka sebelum dibeli,” ungkap Mia dikutip dari Metro Siang Metro TV pada Senin, 14 Juli 2025.
Keluhan serupa disampaikan Sri. Ia mengaku membeli beras premium ukuran 5 kilogram dengan harga Rp75.900, namun kualitas berasnya jauh dari ekspektasi.
Baca Juga: Kementan Temukan 212 Merek Beras dengan Mutu Tak Sesuai |
“Pas dibuka, warnanya agak kuning, berasnya juga banyak yang hancur. Enggak sesuai sama harga dan label di kemasannya,” ujar Sri.
Adel, warga lainnya, mengaku mengalami hal yang sama. Meski membeli beras premium, ia mendapati butiran beras yang patah-patah dan tekstur yang pera saat dimasak.
“Harusnya kan premium putih bersih, tapi ini patah-patah dan agak pera. Harganya Rp75 ribu per 5 kilo, tapi kualitasnya jauh dari premium,” keluh Adel.
Sementara Leli berharap pemerintah dapat turun tangan dan menindak tegas oknum penjual yang tidak jujur.
“Kalau premium harusnya putih bersih. Tapi ini warnanya coklat, kuning. Harapannya jangan dioplos. Harus sesuai spek yang ada di kemasan,” tegasnya.
Warga berharap pemerintah melalui dinas terkait dapat melakukan pengawasan lebih ketat di pasaran dan menindak tegas pelaku usaha yang sengaja menjual beras oplosan atau beras bermutu rendah dengan harga premium.
(Tamara Sanny)