Ratusan kendaraan yang terendam banjir di rubanah di Pasar Badung Denpasar saat ini berangsur bisa dievakuasi. Kondisi dua lantai rubanah pasar induk di Denpasar ini masih terus dilakukan penyedotan air. Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali berjanji akan mengganti kerugian pedagang.
Sementara itu, pencarian korban juga dipercepat termasuk sterilisasi bangunan-bangunan yang terdampak banjir digencarkan. Salah satunya di Pasar Badung dan Pasar Kumbasari. Terdapat dua bangunan yang terdampak cukup parah dari banjir pada Selasa, 9 September 2025, malam.
Hujan Terlebat yang Pernah Mengguyur Bali
Gubernur Bali I Wayan Koster menyebut pertama kali
Bali diguyur hujan sangat lebat dengan durasi sekitar 48 jam secara merata hampir di seluruh wilayah. Hal itu menyebabkan Sungai Tukad Badung meluap hingga ke jalan dan pasar.
"Banjir yang terjadi di Bali pada 9 dan 10 September kemarin usai hujan yang sangat lebat. Menurut keterangan sejumlah pihak itu sejak 70 tahun baru pertama kali terjadi hujan selebat itu, hujan turun merata dimana-mana sepanjang hari dari tanggal 9 pagi sampai dengan tanggal 10 pagi," ucapnya dalam
Headline News, Metro TV, Kamis, 11 September 2025.
"Air Sungai Tukad Badung melampaui ketinggian tanggul sehingga masuk ke Pasar Kumbasari dan Pasar Badung. Air masuk ke rubanahnya. Dua lantai rubanah terendam air sekitar delapan meter," tambahnya.
Koster menambahkan Pemprov Bali berjanji mengganti kerugian pedagang pasar akibat banjir bandang ini.
"Bapak Pangdam menyampaikan kemarin korban jiwa 9 orang, dan sudah bertambah lagi menjadi 13 orang. Kemudian yang korban ini semuanya akan diberikan santunan sesuai dengan aturan. Jadi kami sudah rapat dengan Kepala BNPB kemarin malam dengan bapak wali kota, Bupati Gianyar, Bupati Badung, Bapak Pangdam, Bapak Danrem. Untuk ganti rugi semua pedagang itu akan menjadi tanggung jawab Pemprov," ujarnya.