Pagelaran Sabang Merauke: Mahakarya Borobudur Pukau Wisatawan di Libur Akhir Tahun

31 December 2025 15:12

Kemegahan Candi Borobudur kembali menjadi saksi bisu perayaan budaya yang luar biasa. Sebanyak 90 penari lintas generasi dari berbagai penjuru Nusantara sukses memukau publik dalam pertunjukan bertajuk 'Pagelaran Sabang Merauke: Mahakarya Borobudur' di Taman Lumbini pada Selasa malam, 30 Desember 2025. 

Pertunjukan ini bukan sekadar tarian biasa, melainkan bagian dari visi baru pengelolaan destinasi wisata yang berbasis pada pengalaman naratif dan artistik. Pengelola memadukan sejarah masa lalu dengan koreografi kreatif untuk menghadirkan tontonan yang berkesan bagi pengunjung di tengah libur tahun baru.

Direktur Komersial InJourney Destination Management (IDM), Gistang Richard Panutur, menekankan bahwa mahakarya ini adalah penanda arah baru pengelolaan destinasi warisan budaya. Pihaknya kini tidak hanya fokus pada kunjungan fisik, tetapi juga menekankan pengalaman emosional melalui seni bagi setiap wisatawan.

Sepanjang satu jam pertunjukan, sorotan lampu warna-warni menyapu relief kuno Candi Borobudur, menambah daya tarik visual yang megah. Narasi utama pertunjukan ini berfokus pada Kapal Samudra Raksa, kapal legendaris yang terukir di relief candi sebagai simbol kejayaan maritim Indonesia.
 

Baca juga: Liburan Tahun Baru ke Borobudur, Cek Harga Tiket Masuk Terbarunya

Penampilan 90 penari dari berbagai penjuru negeri, mulai dari Aceh hingga Papua, tampil memukau dengan balutan kostum tradisional yang penuh warna. Harmoni malam semakin terasa dengan iringan vokal dari lima penyanyi nasional, termasuk Alsant Nababan dan Galabby Thahira, yang berpadu apik dengan suara merdu sinden khas Jawa Tengah.

Penonton seolah diajak berlayar melintasi samudra imajiner, menyaksikan bagaimana tarian daerah muncul silih berganti menceritakan kekayaan Tanah Air. Saat lampu panggung meredup dan menyisakan siluet candi yang anggun, tepuk tangan riuh penonton menjadi penutup manis malam itu. Sebuah pengingat bahwa kekayaan Indonesia memang tak ada duanya.

Rina, seorang wisatawan asal Jakarta, mengaku sengaja mengajak putrinya untuk mengenalkan keragaman budaya Nusantara di lokasi yang memiliki aura sakral yang tidak ditemukan di tempat lain. Ia mengungkapkan pertunjukan ini menjadi sarana pembelajaran sejarah dalam kemasan modern.

Tak hanya soal estetika, pagelaran ini juga membawa misi kemanusiaan. Di akhir acara, pengelola menggalang donasi dari para penonton sebagai bentuk solidaritas bagi masyarakat yang terdampak bencana banjir dan longsor di wilayah Sumatra Barat, Sumatra Utara serta Aceh.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
(Anggie Meidyana)