Rayakan HUT ke-25, IKAMASI Lestarikan Manggarai Lewat Tari Caci

Ikatan Keluarga Manggarai Bekasi (IKAMASI) menggelar pentas seni budaya Manggarai. Salah satunya menampilkan Caci atau tarian perang dari Pulau Flores, NTT.

Caci adalah tarian perang satu lawan satu antara penari laki-laki yang berasal dari Manggarai, NTT. Sepasang penari bertarung dengan campuk dan perisai. 

Caci pun menjadi salah satu tarian adat Manggarai yang diwariskan turun temurun. Untuk mendukung pelestarian Caci, Ikatan Keluarga Manggarai Bekasi (IKAMASI) menampilkan Caci dalam pentas seni budaya Manggarai. Pentas ini digelar 19 dan 20 Agustus di Lapangan Multiguna, Kota Bekasi. 

Wakil Ketua Harian IKAMASI, Siprianu Semaun menjelaskan pagelaran ini juga untuk memperingati 25 tahun IKAMSI. Ia berharap warisan budaya termasuk tari Caci dapat terus lestari. 

Dari tari Caci, terdapat dua kelompok yakni tuan rumah yang dalam pentas ini adalah IKAMASI. Serta kelompok kedua, pendatang, yang berasal dari Ikatan Keluarga Manggarai Sidoarjo (IKAMSI). 

Ketua IKAMSI Edwardus Romo menjelaskan hampir 50 penari Caci dari Sidoarjo dihadirkan.  Dalam pentas seni ini, para penari Caci tidak hanya menunjukan keberanian, tetapi juga karakter dan seni Caci khas Manggarai.