25 August 2023 23:07
Keinginan untuk mencari sumber produksi rempah-rempah membawa para petualang Eropa berlabuh di Nusantara. Persaingan dagang akhirnya berbuntut pada monopoli yang membawa petaka 3,5 abad bagi bangsa koloni.
Kerajaan Belanda membentuk VOC, kongsi dagang untuk mengatur lalu lintas komunitas dari Nusantara ke Eropa. Hasil bumi dibeli dengan harga murah, dukapalkan, lalu dijual dengan harga tinggi di Eropa.
Monopoli VOC di Nusantara membuat Belanda kaya raya. Namun eksploitasi membuat rakyat negeri koloni melarat dan sengsara.
Sekolahan hanya dinikmati 10% penduduk, dan 90% lainnya buta huruf. Tapi tidak ada pilihan, karena yang berani melawan pasti dihancurkan.
Perang dunia II membawa Jepang datang ke Nusantara. Mereka datang dengan narasi saudara tua untuk menjadikan persemakmuran Asia Timur Raya.
Namun Jepang datang karena mencari bahan baku untuk industri, terutama untuk menggerakkan mesin perang. Tidak lama, militer penduduk Jepang mulai menunjukkan wajah aslinya.
Selain eksploitasi hasil bumi, kependudukan Jepang juga mengeksloitasi sumber daya manusia. Rakyat dimobilisasi untuk kerja paksa (romusha). Sebagian bahkan dikirim ke luar negeri untuk membangun infrastruktur militer.
Masa pendudukan Jepang yang singkat justru membuat bangsa Indonesia makin sekarat. Kemiskinan di mana-mana, wabah penyekit merajalela, baju yang layak hanya impian, rakyat juga kelaparan.