21 June 2023 19:29
Presiden Joko Widodo (Jokowi) melakukan peninjauan smelter PT Freeport Indonesia di Gresik, Jawa Timur. Dia menyatakan pembangunan smelter akan memperkuat industri otomotif di dalam negeri berbasis listrik atau baterai.
Pembangunan smelter saat ini telah mencapai 72 persen dan ditargetkan akan selesai pada Mei 2024 mendatang. Setelah smelter tersebut rampung pada 2024, maka tugas selanjutnya adalah mengintegrasikan hasil hilirisasi industri pada komoditas mineral lainnya. Mulai dari hasil nikel di Sulawesi, produksi bauksit di Kalimantan, hingga timah di Bangka Belitung.
"Alhamdulillah. Smelter miliknya Freeport sudah selesai 72 persen. Seperti kita lihat sekarang, kita harapkan semuanya nanti selesai sebelum Mei 2024," kata Jokowi, dalam program Metro Siang Metro TV, Rabu, 21 Juni 2023.
Pada kesempatan yang sama, Presiden Direktur PT Freeport Indonesia Tony Wenas memastikan smelter tembaga yang dibangun akan rampung pada Mei 2024 dan bisa langsung beroperasi pada akhir 2024.
Tony mengatakan saat ini pihaknya dalam masa peningkatan produksi melalui pembangunan smelter tembaga di Gresik. Hal tersebut sekaligus mendukung kebijakan pemerintah terkait ekosistem kendaraan listrik. Terlebih, tembaga menjadi salah satu komponen penting dalam pembuatan baterai listrik.
"Presiden melihat seluruh proses kegiatan dan progres yang yang ada. Beliau mengapresiasi bahwa ternyata sudah berjalan 72 persen. Kami juga berharap agar bisa selesai tepat pada waktunya, atau bahkan mungkin lebih cepat dari Mei 2024," ujar Tony.
Daya tampung smelter diperkirakan mencapai 1,7 juta ton konsentrat tembaga per tahun, sehingga smalter Gresik akan menghasilkan 600 ribu ton katoda tembaga per tahunnya.
Tak hanya menghasilkan katoda tembaga, smelter tersebut juga akan menghasilkan emas dan perak murni sebanyak 6 ribu ton per tahun, asam sulfat sebesar 1,5 juta ton per tahun, terak tembaga sebanyak 1,3 juta ton per tahun, dan gypsum sebanyak 150 ribu ton per tahun