Kenali Gejala Sindrom Baby Blues dan Cara Mengatasinya

Kasus percobaan bunuh diri seorang ibu bersama bayinya di Stasiun Pasar Minggu, Jakarta Selatan terjadi pada Sabtu 2 September 2023. Wanita bernama Iis Istiqomah, warga asal Desa Pela Jaya, Lampung, itu nekat mencoba melompat dari atas peron kereta sambil menggendong bayi perempuannya. 

Sindrom baby blues diduga menjadi pemicunya. Kondisi ini mengacu pada gangguan mood sementara yang dialami ibu yang baru melahirkan. 

Sekitar 50-80% ibu mengalami perubahan emosi yang terjadi 2-3 hari setelah melahirkan. Penyebabnya diduga akibat gangguan keseimbangan hormonal, predisposisi genetik, kepribadian kurang matang, kurang percaya diri atau hubungan interpersonal yang rendah.

Ibu yang mengalami sindrom baby blues seringkali ditandai dengan:
1. perasaan ambivalen
2. sedih
3. ingin menangis
4. tidak bisa tidur
5. mudah tersinggung
6. konsentrasi menurun
7. kurang percaya diri

Sindrom ini seringkali dialami pada ibu yang melahirkan anak pertama dengan pengalaman yang kurang, gizi yang kurang dan diperparah dengan kondisi bayi yang rewel. 

Dokter spesialis Kedokteran Jiwa RSUP Persahabatan, Tribowo T Ginting mengatakan sindrom baby blues akan menjadi masalah jika tidak tertangani. Dan jika sindrom ini berkelanjutan bakal menjadi gejala depresi postpartum.

"Jika melebihi waktu dua minggu maka memenuhi kriteria depresi," ungkap dr Tribowo.

Oleh karena itu diperlukan dukungan emosional dan bantuan untuk merawat sang bayi dari keluarga terdekat untuk mengatasi sindrom baby blues ini. Selain itu juga diperlukan interaksi dengan ibu lain agar dapat saling berbagi pengalaman serta mengurangi beban emosional yang ibu rasakan.