Ikatan Bidan Indonesia Gelar Skrining dan Pencegahan Anemia Defisiensi Besi

30 November 2024 19:02

Ikatan Bidan Indonesia meluncurkan inisiatif rekomendasi skrining dan pencegahan anemia defisiensi besi (ADB) pada ibu dan anak Indonesia, Selasa siang, 26 November 2024. Inisiasi ini sebagai identifikasi dini pencegahan ADB pada ibu dan anak di Indonesia. 

Ketua Umum Ikatan Bidan Indonesia Dr. Ade Jubaedah, S.Keb, Bdn, MM, MKM menyebut, anemia menjadi permasalahan kesehatan yang mendesak, termasuk di Indonesia. 

Ia menyebut, sejumlah kelompok rentan ADB adalah ibu dan anak. Oleh karena itu, permasalahan ADB mampu menghambat pertumbuhan Indonesia Emes 2045. 

Berdasarkan riset kesehatan, sebanyak 48,9 persen anemia atau kekurangan darah pada ibu hamil masih terjadi di Indonesia. Angka tersebut masih tergolong besar.

"Riset kesehatan dasar 2018 mengatakan bahwa 26,7 persen remaja putri mengalami anemia. Kemudian juga ibu hamil mengalami anemia kurang lebih sekitar 48 persen." kata Ketua Umum Ikatan Bidan Indonesia Dr. Ade Jubaedah, S.Keb, Bdn, MM, MKM.

Ade menyebut, tanpa penanganan yang baik, anemia defisiensi besi mampu mempengaruhi kesehatan anak Indonesia di masa depan. Dengan demikian, cita-cita negara mewujudkan Indonesia Emas 2045 bisa terhambat. 

"Betapa pentingnya skrining anemia defisiensi besi ini dalam rangka untuk mewujudkan kesehatan ibu hamil dan juga anak serta upaya untuk mewujudkan generasi emas 2045." ucap Dr. Ade Jubaedah, S.Keb, Bdn, MM, MKM..

Karenanya, melalui agenda ini, diharapkan bidan sebagai tenaga kesehatan dengan peran strategis dalam kesehatan ibu dan anak menjadi lebih awas dalam melakukan skrining anemia defisiensi besi. 

"Peran bidan sebagai salah satu tenaga kesehatan garda terdepan, di mana bidan memberikan asuhan melalui siklus hidup mulai dari prakonsepsi, mulai masa sebelum hamil, kehamilan, bersalin, nifas, bayi baru lahir, balita sampai anak prasekolah." ungkapnya. 

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Nopita Dewi)