Ratusan Warga Cianjur terdampak banjir bandang akibat curah hujan tinggi yang mengguyur beberapa hari terakhir. Di beberapa titik, banjir dengan arus yang cukup deras mencapai ketinggian satu meter. Selain banjir, longsor dan pergerakan tanah juga terjadi di beberapa titik di Kabupaten Cianjur.
Di Desa Mekarsari, Kecamtan Agrabinta, banjir mencapai ketinggian 1,5 meter pada Rabu siang, 3 Desember 2024, hingga malam hari. Kini, Kamis, 5 November 2024, banjir dari luapan sungai Cisokan, Cianjur mulai surut.
Sebanyak 110 kartu keluarga (KK) dari 296 jiwa terdampak bencana banjir Sungai Cisokan. Seluruh korban mengungsi di Balai Desa pada malam hari. Pagi ini sejumlah warga kembali ke rumah untuk membersihkan rumahnya dari lumpur dan sisa banjir. Warga juga menyelamatkan barang-barang berharga milik mereka seperti kendaraan dan alat elektronik.
Pesisir Sungai Cisokan memang dipadati sejumlah pemukiman warga Desa Mekarsari. Hingga pagi ini bantuan logistik dari pemerintah belum tersampaikan ke lokasi terdampak banjir. Pengungsi mengandalkan bantuan dari warga sekitar.
Hal ini diduga karena akses jalan menuju kawasan Agrabinta terputus di beberapa titik akibat
longsor. Setidaknya ada empat titik longsoran yang ditemukan tim Metro TV menuju titik lokasi bencana di Cianjur Selatan.
Jalan penghubung Kecamatan Sukanagara, Kecamatan Pagelaran, Kecamatan Tanggeng, hingga Kecamatan Agrabinta sempat tidak bisa dilewait karena tertutup material longsor.