Nama Christian Adinata mungkin sudah tidak asing lagi di kalangan penggemar bulu tangkis. Ramai diberitakan dirinya harus menerima kenyataan pahit tidak lagi di dalam Pelatnas PBSI 2025, lantaran cedera yang dialaminya.
Salah satu atlet muda berbakat Tanah Air Christian Adinata telah memulai karirnya sejak umur 12 tahun. Mengikuti jejak sang kakak, dirinya berkecimpung di dunia bulu tangkis Tanah Air.
Christian Adinata bergabung dengan tim nasional bulu tangkis indonesia pada 2017 silam. Dirinya telah menorehkan sejumlah prestasi seperti meraih dua medali emas di ajang SEA Games Kamboja 2023 hingga meraih medali emas pada Kejuaraan Dunia Junior di Rusia pada 2019 silam.
Di tengah perjalanan karirnya, Christian mengalami cedera parah di bagian lutut saat dirinya berlaga di Malaysia. Dirinya menyebut menahan sakit selama lebih dari setahun hingga akhirnya memutuskan untuk melakukan operasi lutut.
Dalam rangkaian pemulihannya, Christian harus menelan kenyataan pahit. Namanya dicoret dari program
pelatnas PBSI 2025. Christian mengungkapkan keputusan tersebut keluar tanpa ada pemberitahuan. Dirinya bahkan sempat memberi kabar pihak PBSI terkait kondisinya yang aktif dalam rangkaian pemulihan.
"Jadi intinya didegradasi dan saya disarankan untuk sembuhkan cedera di klub dulu. 'Nanti baru ada pertandingan nanti kita bisa pertimbangkan lagi'. Istilahnya seperti lepas tanggung jawab, enggak mau bertanggung jawab sepenuhnya, istilahnya seperti itu," ungkap Christian kecewa.
Kini pemulihan Christian telah mencapai 70%. Para dokter yang menangani pemulihannya menyebut Christian dapat pulih 100% pada Maret mendatang. Dirinya menyebut akan berlaga dengan jalur profesional pada tahun depan. Christian optimistis dapat meningkatkan rankingnya di sejumlah laga internasional pada 2025 nanti.
"Intinya tahun depan bakal main profesional sih. Pelan-pelan untuk kejar ranking lagi ke top level," ungkap Christian.
Tidak hanya itu dukungan penuh datang dari sesama atlet seperti atlet bulu tangkis asal Denmark yakni Viktor Axelsen yang mengajaknya untuk latihan bersama di Dubai. Dirinya mengaku banyak negara yang mengajaknya untuk dinaturalisasikan seperti Amerika Serikat, Australia hingga Malaysia. Namun dirinya masih tetap optimistis untuk berkarya di Tanah Air.
"Sekarang juga sudah banyak tawaran sponsor segala macam yang masuk. Jadi memang udah banyak banget yang support," katanya.
Kasus seperti Christian bukanlah kali pertama terjadi. Dirinya berharap kisahnya dapat dijadikan pelajaran dan tidak ada lagi kasus serupa. Dirinya menambahkan atlet sebagai salah satu aset bangsa harus terus diperhatikan oleh negara.
"Harapannya atlet-atlet yang ada di timnas untuk tahun depan lebih diperhatikan dari segi medisnya, treatmentnya, segala macam, pokoknya lebih diperhatikan aja. Sehingga kejadian seperti saya ini enggak terulang lagilah istilahnya," harapnya.
Streaming