11 November 2023 18:52
Memasuki bulan kedua perang Hamas-Israel, belum ada penurunan serangan Israel terhadap Gaza. Untuk membumihanguskan Hamas, Israel meminta warga Gaza untuk mengungsi meninggalkan wilayah Gaza Utara dan Kota Gaza agar terhindar dari serangan udara dan kemungkinan serangan darat militer Israel.
Jarak antara Gaza Utara menuju Wadi Gaza lebih dari 14,5 km. Sementara waktu yang diberikan militer Israel yakni saat jeda kemanusiaan selama empat jam. Jarak yang jauh dengan waktu yang terbatas ini membuat tak semua warga mampu mengevakuasi diri, terutama yang sedang menjalani perawatan serta warga yang memiliki anak-anak.
Area yang diminta evakuasi di antaranya sebelas rumah sakit, tiga lokasi perwakilan PBB dan dua kamp pengungsian warga Gaza. Meskipun di selatan Gaza terdapat rumah sakit, namun infrastruktur pendukung pengungsi lebih terkonsentrasi di Kota Gaza.
Faktanya, wilayah-wilayah yang disebut sebagai zona aman malah dihujani rudal dan membunuh warga sipil hingga muncul istilah 'tidak ada tempat yang aman di Gaza'. Serangan udara terdengar juga wilayah selatan, seperti Khan Younis dan Perbatasan Rafah.
Di tengah gempuran ini Israel terus meminta warga untuk bergerak ke Selatan dengan rute yang telah ditetapkan sambil mengangkat tangan saat berjalan melewati tentara Israel.
Sebagai salah satu benteng terakhir warga Gaza untuk mendapatkan perawatan dan mengungsi, Rumah Sakit Indonesia di Gaza kini juga tidak luput menjadi sasaran Israel. Israel bahkan menuduh ada terowongan Hamas di bawah Rumah Sakit Indonesia dan segala retorika untuk menjadi dalih menyerang warga Gaza dan Rumah Sakit Indonesia.
"Rumah sakit kita tidak ada kaitan sama sekali dengan apa yang dituduhkan oleh IDF," tegas Ketua Presidium MER-C Indonesia, Sarbini Abdul Murad.
Ia menduga tuduhan itu hanya dalih Israel untuk mengosongkan area rumah sakit sehingga Israel bisa dengan leluasa menghancurkan area rumah sakit.
"Rumah sakit kita ini menjadi tumpuan warga di Gaza Utara," jelasnya.
Bantahan serupa juga dilontarkan oleh Juru Bicara Kementerian Luar Negeri RI Lalu Muhammad Iqbal. Ia menyebut Rumah Sakit Indonesia di Gaza, Palestina, tempat persembunyian Hamas. RS Indonesia dibangun atas dasar kemanusiaan untuk melayani kebutuhan medis warga Gaza.
"RS Indonesia di Gaza adalah fasilitas yang dibangun masyarakat Indonesia sepenuhnya untuk tujuan kemanusiaan dan untuk melayani kebutuhan medis masyarakat Palestina di Gaza," pungkas Iqbal.