29 November 2024 10:23
Kamis 28 November 2024, pasangan calon gubernur dan calon wakil gubernur Jakarta Pramono Anung-Rano Karno mendeklarasikan kemenangan dalam pemilihan kepala daerah Jakarta 2024. Pasangan nomor urut 3 ini menyebut telah mendapatkan 50,07% suara, berdasarkan real count Komisi Pemilihan Umum Jakarta sehingga menyatakan Pilkada Jakarta akan berlangsung satu putaran.
"Kami bisa menyampaikan mendeklarasikan bahwa pasangan calon nomor 3 Mas Pram-Bang Doel telah memenangkan kontestasi Pilgub DKI Jakarta dalam satu satu putaran dengan perolehan 50,07%," kata Pramono Anung dalam keterangannya, Kamis, 28 November 2024.
Sehari sebelumnya tertinggal dalam hasil hitung cepat sejumlah lembaga survei, calon gubernur dan calon wakil gubernur nomor urut 1, Ridwan Kamil-Suswono menyatakan masih menunggu hasil final real count (penghitungan manual) dari Komisi Pemilihan Umum Jakarta.
Keduanya menyatakan siap jika Pilkada Jakarta harus dilanjutkan pertarungannya di putaran kedua.
"Andaikan ternyata harus dua putaran, tentu kita terus bersemangat dan berkomitmen untuk menjalankan proses yang kedua ini dengan jujur dan integritas agar yang terpilih betul-betul memiliki legitimasi dalam menjadi pemimpin di Jakarta," ujar Ridwan Kamil di Jakarta, Rabu 27 November 2024.
Di sisi lain kubu Ridwan Kamil-Suswono (RIDO) menyebut ada sejumlah dugaan kecurangan yang dilakukan oleh rivalnya. Ketua tim pemenangan RIDO, Ahmad Riza Patria menyatakan kecurangan itu meliputi politik uang, pembagian sembako hingga coblos surat suara sebelum digunakan. Ariza bahkan membuka sayembara Rp10 juta bagi warga yang melaporkan kecurangan pilkada.
"Kami ketahui memang masih ada kecurangan-kecurangan yang terjadi sebagaimana kemarin kami sampaikan di konferensi pers di ruang ini bahwa telah terjadi adanya money politic dan juga adanya penyebaran sembako," ujar Ketua Tim Pemenangan RIDO, Ahmad Riza Patria di Jakarta.
Tuduhan dugaan kecurangan itu pun langsung ditanggapi kubu Pramono-Rano. Sekjen PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto mengatakan ada usaha sejumlah pihak yang hendak memaksakan Pilgub Jakarta berjalan dua putaran.
"Pada tanggal 27 November kemarin, DPD PDI Perjuangan sangat mengkhawatirkan karena bekerjanya sisi-sisi gelap demokrasi. Di mana sisi gelap demokrasi ini digerakkan oleh suatu unuk ambisi kekuasaan yang tidak pernah berhenti," ungkap Hasto dalam keterangan persnya.
Menanggapi saling klaim Pilkada Jakarta satu atau dua putaran, direktur eksekutif Charta Politika Yunarto Wijaya mengatakan jawabannya tergantung dari hasil penghitungan manual yang dilakukan KPU Jakarta.
Baca juga: Tanggapan Ridwan Kamil Usai Kalah Versi Quick Count |