Melihat Perkebunan Daun Murbei di Mianyang Tiongkok

16 October 2023 13:00

Saat matahari baru terbit, para peternak ulat sutra sudah mulai memetik daun murbei. Pohon Murbei memiliki tinggi sekitar 3 hingga 4 meter. Reporter Metro Xinwen akan mengajak Anda untuk melihat para peternak ulat sutra memetik daun murbei.

Pemilik rumah ulat sutera yakni Guo Xiaobin menjelaskan bahwa rumah ulat sutra yang saya kunjungi sebelumnya memiliki luas hampir 2 ribu meter persegi, dan di dalamnya ada lebih dari 550 ribu ekor ulat sutra. 

Selama 7 hari dalam siklus hidup ulat sutra, mereka harus mengumpulkan sekitar 3 ribu kg daun murbei untuk makanan ulat sutera. Setiap hari dibutuhkan 10 pekerja, setiap pekerja akan mengumpulkan antara 100-200 kg daun murbei. 

Ada juga pensiunan yang bekerja di sini untuk mengisi waktu dan menambah penghasilan bulanan. Upah pemetik daun murbei dihitung berdasarkan bobot daun yang terkumpul, setiap 500 gr daun murbei dihargai 2 sen RMB,  250 kg daun murbei 100 RMB, dan 400 kg 150 RMB.

Wakil Kepala Desa Bolinwan, Liu Jiqing menjelaskan bahwa warga desa tersebut mulai beternak ulat sutra sejak tahun 1970 dan 1980-an, dan telah mencapai level tertentu pada tahun 1990-an. Pada tahun 2000-an, banyak warga desa yang sebelumnya beternak ulat sutra di rumah, memilih untuk merantau demi mendapatkan penghasilan yang lebih besar. 

Pada tahun 2013, berkat pengembangan oleh pemerintah dan perusahaan lokal, budidaya ulat sutra telah mencapai skala besar, dan turut membantu para peternak ulat sutra meningkatkan penghasilan mereka.

Berdasarkan statistik dewan desa, saat ini semakin banyak warga yang menekuni budidaya ulat sutra, penghasilan mereka meningkat 30-40%dibanding sebelumnya, dan optimisme mereka pun terus meningkat.

Kepala Dinas Pertanian dan Urusan Pedesaan Distrik Fucheng Kota Mianyang, Gu Xuebang mengatakan, pada tahun 2013 silam Presiden Tiongkok Xi Jinping pertama kali mengusulkan pembangunan Jalur Sutra Maritim Abad 21 bersama negara-negara ASEAN, hal ini telah membuka peluang pengembangan bagi daerah setempat, sehingga mendukung pengalihan lahan propelan secara terpusat, pengalihan hak penggunaan lahan dari petani ke perusahaan lokal, dan perusahaan secara terpusat membangun kebun murbei yang terstandarisasi.

Perusahaan telah merumuskan standar teknis terpadu untuk penanaman dan budidaya murbei, dan menyiapkan staf teknis profesional untuk memandu seluruh proses, dan seluruh hasil akan dibeli oleh perusahaan. 

Berkat penerapan spesialisasi, standardisasi dan pengembangan IPTEK dalam skala besar, pendapatan per kapita para peternak ulat sutra pada tahun 2022 melebihi 20?ri rata-rata regional.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Leah Alexis Laloan)