NEWSTICKER

Rencana Restrukturisasi Utang Evegrande Macet

N/A • 26 September 2023 11:47

Rencana restrukturisasi utang perusahaan properti raksasa Tiongkok, Evergrande macet. Sehingga Evergrande tidak dapat menerbitkan utang baru. Hal ini membawa kekhawatiran bahwa ekonomi Tiongkok akan semakin melambat dan memengaruhi ekonomi di kawasan Asia, termasuk Indonesia.

Diskusi mengenai restru dengan kreditur antara Evergrande dengan kreditur mandek. Alasannya, penjualan properti Evergrande mengecewakan selama beberapa bulan terakhir. 

Sebelumnya, Evergrande mengatakan gagal bayar utang pada 2021 dan sedang mencoba restrukturisasi utang di bawah pengawasan pemerintah pada Maret 2023. 

Evergrande pun meluncurkan rencana bernilai miliar dollar untuk berdamai dengan para kreditor internasionalnya dan baru-baru ini mengajukan perlindungan kebangkrutan di Amerika Serikat sebagai bagian dari proses tersebut. 

Pada Juni 2023, Evergrande memiliki total kewajiban sebesar USD328 miliar atau sekitar Rp4.900 triliun. Kegagalan Evergrande dikhawatirkan membuat ekonomi Tiongkok semakin melambat dan mengurangi pembelian komoditas dari Indonesia. Namun jika ekonomi Tiongkok melambat, dampak rambatannya minim ke Indonesia.

Berdasarkan perhitungan Kepala Ekonom Bank BCA David Sumual, perlambatan ekonomi Tiongkok akan menurunkan 0,1 pertumbuhan ekonomi Indonesia. Hal ini memang lebih minim ketimbang dampaknya ke negara lain yaitu Malaysia, Filipina, Vietnam, dan Singapura yang pertumbuhan ekonominya bisa turun 0,4 sampai 0,5% jika ekonomi Tiongkok melambat. 

Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede melihat bahwa kegagalan Evergrande ini merupakan sentimen negatif sementara bagi pasar saham dan juga nilai tukar rupiah. 

"Ini lebih karena tadi faktor kecemasan dan kekhawatiran apabila permasalahan dari Evergrande ini tidak terselesaikan, tentunya ini akan memperpuruk kinerja perekonomian China," ujar Josua Pardede. 

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Metrotvnews.com

(Sofia Zakiah)