Politikus PDI Perjuangan Budiman Sudjatiko membantah tudingan bahwa ia pernah meminta jatah menteri melalui Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristianto. Tudingan tersebut belakangan muncul ketika mantan aktivis di era Orde Baru itu merapat ke Prabowo Subianto.
"Ada satu pernyataan Pak Pratikno, 'Mas Budiman, Pak Jokowi kan baru bikin Kementerian Desa. Itu sebetulnya kementerianya itu untuk sampean. Tetapi karena ada dinamika politik, harus diserahkan kepada yang lain'. Its okay, enggak ada masalah," ujar Budiman di Tennis Indoor Senayan, Jakarta, Selasa malam, 22 Agustus 2023..
Pada 2015, ia mengaku dipanggil ke Istana terkait reshuffle kabinet. Namun, Budiman hanya mendapat penjelasan bahwa ia belum bisa mendapat jatah menteri karena dinamika politik.
"Akhirnya saya bilang, 'Pak saya berkali-kali dipanggil, cuma untuk bicara saya sebenarnya berniat memberikan kementerian kepada mas Budiman tapi ada dinamika politik. Gini aja deh pak, saya ini enggak patheken (enggak nafsu banget) jadi menteri, lagi pula kalau urusan desa, saya bisa menggerakan desa tanpa saya harus jadi menteri'," ujar Budiman.
Pengurus PDI Perjuangan sebetulnya sudah tidak bisa lagi mentoleransi manuver politik Budiman yang dipertunjukkan saat mendukung Prabowo Subianto di Semarang. Dua opsi sanksi pun sudah disiapkan untuk Budiman, mengundurkan diri atau menerima pemecatan.
"Kemarin kami adakan pelatihan buat anak-anak milenial. Saya bertanya, 'Menurut kalian, gimana Pak Budiman?" kata Hasto saat ditemui di Yogyakarta, Selasa 22 Agustus 2023.
"Sudah, Pak Sekjen. Sudah. Pak Budiman ini kan seperti punya pacar baru, jadi biar asik dengan pacarnya. Tiga bulan lagi akan ketahuan bagaimana pacar barunya," ujar Hasto menirukan ucapan milenial itu.
Sejak Budiman Sudjatmiko secara terbuka mendukung Prabowo Subianto, mantan anggota Komisi II DPR itu makin leluasa bermanuver. Teranyar, ia hadir di acara Kopdarnas Partai Solidaritas Indonesia (PSI). PSI disebut-sebut akan mendukung Prabowo sebagai bakal calon presiden 2024.