Menurut laporan sejumlah media asing, pemimpin tertinggi Korut Kim Jong-un mengaku senang bisa melaksanakan kunjungan pertamanya ke Rusia dalam 4 tahun sejak 2019, serta menyebut bahwa kunjungan luar negeri pertama ke Rusia sejak merebaknya krisis kesehatan global tersebut mencerminkan posisi partai dan pemerintah Korut, yang sangat mengutamakan kepentingan strategis hubungan dengan Rusia.
Sementara itu, Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan bahwa dirinya dan Kim Jong-un melakukan pertukaran pandangan secara terbuka, dan bahwa kedua negara akan memperdalam hubungan di berbagai bidang. Meski ada sanksi internasional, Rusia telah mencatat beberapa kemungkinan kerja sama militer dengan Korut.
Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan kunjungan Kim Jong-un akan menjadi kunjungan “komprehensif”, dan kedua pihak akan melakukan negosiasi. Sebelumnya AS dan Korsel telah memperingatkan bahwa kesepakatan senjata apa pun dengan Korea Utara akan melanggar resolusi DK PBB, yang juga pernah disetujui oleh Moskow.