Eks Kepala Staf TNI AU: Pembelian Pesawat Bekas Akan Menghadapi Banyak Kesulitan

Pembelian pesawat tempur Mirage 2000-5 bekas angkatan udara (AU) Qatar menunjukkan bahwa pembelian tersebut tidak merujuk pada perencanaan. Ketua Pusat Studi Air Power Indonesia yang juga mantan Kepala Staf TNI AU, Chappy Hakim mengatakan hal tersebut akan menghadapi banyak kesulitan.
 
“Saya bisa pastikan kalua kita membeli pesawat bekas atau menerima pesawat tiba itu tidak merefer kepada perencanaan. Nah, kalua tidak ada perencanaan yang matang, maka kita akan berhadapan dengan banyak kesulitan,” kata Chappy Hakim.
 
Pengadaan pesawat jet tempur untuk kebutuhan pertahanan keamanan negara kembali menuai pro-kontra. Pada dasarnya pengadaan pesawat terbang bisa dilakukan lewat hibah, beli bekas atau beli baru serta bisa juga buat sendiri dan kerja sama produksi. 

Namun, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto memilih membeli jet tempur bekas milik Qatar. Prabowo membeli 12 jet tempur mirage 2000-5 bekas Qatar, karena sejumlah jet tempur TNI sudah habis masa pakainya.