KBRI Kuala Lumpur Belum Beri Keterangan soal Investigasi Penembakan WNI

31 January 2025 21:38

Kuala Lumpur: Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Kuala Lumpur belum memberikan pernyataan resmi terkait pembentukan tim investigasi independen hingga saat ini. Hal ini untuk mengusut insiden penembakan lima warga negara Indonesia (WNI) oleh aparat Malaysia.  

Situasi di depan KBRI Kuala Lumpur tampak kondusif seperti hari-hari biasanya. Berbeda dengan kondisi di Kedutaan Besar Malaysia di Indonesia yang menjadi sasaran protes masyarakat akibat insiden tersebut.  

Duta Besar Indonesia untuk Malaysia Hermono enggan memberikan tanggapan terkait kemungkinan pembentukan tim investigasi independen. Ia meminta media untuk menanyakan langsung kepada Atase Kepolisian Indonesia di KBRI Kuala Lumpur. Namun, hingga berita ini diterbitkan, Atase Kepolisian KBRI Kuala Lumpur belum memberikan respons atas pertanyaan media.  
 

Baca Juga: Aparat Malaysia Penembak 5 WNI Dinonaktifkan

Sementara itu, desakan dari masyarakat Indonesia agar pemerintah mengambil langkah tegas terus bermunculan. Mengingat kasus ini menambah daftar panjang insiden kekerasan terhadap WNI di luar negeri.

Sebelumnya, pada Jumat, 24 Januari 2025, sekitar pukul 03.00 waktu setempat, petugas patroli Agensi Penguatkuasaan Maritim Malaysia (APMM) sedang menjalankan tugas di perairan Tanjung Rhu. Saat itu, mereka mendeteksi keberadaan sebuah kapal yang mengangkut lima Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang diduga tidak memiliki dokumen resmi.  

APMM kemudian melakukan pengejaran, dan kapal tersebut sempat bertabrakan dengan kapal patroli sebanyak empat kali. Mengklaim adanya perlawanan dari pihak PMI, petugas APMM akhirnya melepaskan tembakan ke arah kapal tersebut.  

Namun, berdasarkan keterangan saksi korban yang berada di dalam kapal, tidak ada perlawanan maupun senjata yang dibawa oleh para PMI. Akibat insiden ini, satu WNI dilaporkan tewas, satu lainnya mengalami kondisi kritis hingga harus menjalani operasi, sementara tiga orang lainnya mengalami luka-luka.

(Tamara Sanny)

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com