Melalui Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) dan Bakti saat ini jaringan digital telah menjangkau wilayah yang dulu merupakan titik-titik blank spot. Hal ini menjadi pembuktian di era pemerintahan Prabowo-Gibran, pemerataan akses internet terus digencarkan menuju Indonesia Emas 2045.
Di bawah langit luas Nusantara, satu per satu titik blank spot akses internet mulai menyala dari pesisir hingga pedalaman Indonesia. Kini terhubung oleh konektivitas digital, sebuah bentuk semangat bangsa untuk maju bersama.
Melalui Kementerian Komdigi dan Bakti, jaringan digital saat ini menjangkau wilayah yang dahulu merupakan titik-titik blank spot membuka jalan bagi perubahan besar di tengah kehidupan masyarakat Indonesia.
"Jadi di tahun ini saja kita ada 1.700 lebih titik khusus untuk Papua ini belum ditambah dengan wilayah Indonesia
Timur lainnya. Dan ini sebagai contoh pemanfaatannya adalah dengan menggabungkan program hasil terbaik cepat (PHTC) dari Bapak Presiden sehingga di antaranya memang dekat dengan pos-pos TNI untuk pertahanan, rumah sakit atau puskesmas untuk mendukung program kesehatan, dan sekolah mendukung pendidikan," kata Menteri Komdigi Meutya Hafid dikutip dari
Primetime News, Metro TV, Senin, 27 Oktober 2025.
"Seperti beberapa desa yang berada di Kabupaten Landak dan Melawi Provinsi Kalimantan Barat kini telah memanfaatkan sinyal BTS dan akses internet bakti untuk melakukan berbagai keperluan seperti pendidikan, aktivitas ekonomi, sosial, dan administrasi lainnya,"
Di desa, anak-anak sekolah telah mengenal dunia lewat laptop dan layar kecil di tangan mungil mereka.
Tidak hanya di Kalimantan Barat, saat ini konektivitas internet telah menyentuh SD YPK Netar di Sentani, Kabupaten Jayapura, Papua. Dengan adanya internet sangat membantu dalam proses belajar mengajar sehingga siswa dapat menyelesaikan tugas sekolah serta mengenalkan internet sejak usia dini.