Kluivert 'Tak Silau' dengan Pemain Diaspora

14 January 2025 15:54

Ditemani Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, Patrick Kluivert langsung menemui lima pemain Timnas Indonesia Minggu malam, 12 Januari 2025. Kelima pemain Timnas tersebut adalah Rizki Ridho, Witan Sulaiman, Muhammad Ferrari, Egy Maulana Fikri dan Ricky Kambuaya. 

Erick Thohir memperkenalkan Kluivert dan asisten pelatih, Denny Landzaat kepada para pemain itu satu persatu sambil makan malam. Sesudah makan malam mereka melakukan sesi berfoto bersama.

Pertemuan pelatih timnas Patrick Kluivert dengan pemain lokal Timnas menjadi angin segar tersendiri. Sebelumnya saat diperkenalkan secara resmi, Kluivert sudah menyatakan bahwa yang dibutuhkan adalah kualitas dan tidak membeda-bedakan antara pemain lokal dan pemain diaspora.

"Pemain lokal merupakan jantung dari timnas Indonesia. Pemain lainnya tentu juga sangat penting tapi kita perlu fokus dengan baik pada pemain lokal dan mengecek kualitas pemain lokal," ujar Kluivert.

Salah satu tugas pelatih timnas adalah memantau pemain di liga untuk mencari pemain yang dibutuhkan oleh tim. Salah satu kritik yang ditujukan kepada Shin Tae-yong (STY) adalah kurangnya STY memantau pertandingan Liga 1 untuk mencari pemain lokal berkualitas.

Patrick Kluivert dipastikan akan turun memantau pertandingan liga lokal khususnya Liga 1 untuk mencari pemain yang dibutuhkan. Kluivert dijadwalkan akan menyaksikan pertandingan Liga 1 antara Dewa United vs Persija Jakarta pada 8 Februari mendatang. 
 

Baca: PSSI Sodorkan Nama Pelatih Lokal untuk Dampingi Kluivert

Pada laga ini ada lima pemain Timnas di kedua klub. Di antaranya Rizki Ridho di Persija dan Egy Maulana Fikri yang memperkuat Dewa United.

"Kalau tidak salah 8 Februari itu ada pertandingan Dewa dan Persija. Di mana lima pemain Tim Nasional, ada tiga di Persija dua di Dewa, ingin dipantau langsung. Sekalian juga melihat infrastruktur dan juga pemain-pemain potensial lainnya," ungkap Erick Thohir.

Terkait pemain lokal, pengamat sepak bola meminta agar Kluivert tidak meremehkan pelatih lokal, karena merekalah yang mengenal pemain lokal dengan baik.

Di era pelatih Shin Tae-yong, Timnas senior lebih banyak dihuni pemain diaspora. Dominasi pemain diaspora ini juga menimbulkan dilema tersendiri, sebab klub-klub luar negeri umumnya enggan melepas mereka pada pertandingan yang tidak masuk kalender FIFA. 

Akibatnya untuk pertandingan di level ASEAN atau AFF pelatih timnas yang terbiasa dengan pemain diaspora berpotensi kesulitan memainkan taktik yang biasa diterapkan, karena harus menurunkan pemain yang mayoritas berbeda.

Menjembatani situasi ini, pelatih timnas perlu memberi kepercayaan pada pemain lokal di Timnas senior. Agar apabila harus bertanding di ajang di luar kalender FIFA, tidak akan kesulitan untuk beradaptasi.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Anggie Meidyana)