13 November 2025 05:59
Paviliun Indonesia resmi dibuka pada ajang Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) PBB terkait perubahan iklim global (COP30) di Belem, Brasil. Selama dua pekan pelaksanaan, Paviliun Indonesia menjadi etalase diplomasi hijau, menampilkan potensi kekayaan alam, potensi energi, serta kebudayaan dan kearifan lokal Indonesia.
Hadir dengan mengusung kebudayaan lokal, Paviliun Indonesia menarik perhatian para pengunjung. Para tamu terlihat antusias menikmati tarian khas Indonesia Timur, yaitu tarian Tobelo dan Maumere. Banyak dari pengunjung tak segan untuk ikut menari bersama para delegasi.
Salah satunya adalah Maria Tela, seorang pengunjung asal Brazil yang mengaku terpesona dengan kearifan lokal Indonesia serta keramahan para delegasinya.
"Sangat menyenangkan. Ini pertama kalinya saya bertemu dengan budaya Indonesia dan saya rasa ini sangat bagus. Saya mengenal orang-orang baru, saya jadi tahu solusinya (untuk iklim)," ujar Maria.
Paviliun Indonesia dibuka mulai pukul 09.00 pagi hingga pukul 16.00 waktu setempat. Tidak hanya sebagai ajang pameran penanganan perubahan iklim, paviliun ini juga hadir sebagai sarana diplomasi untuk lebih mengenalkan kebudayaan Indonesia. Tuan rumah Brasil memprediksi sedikitnya akan ada 50 ribu pengunjung memeriahkan ajang COP30 ini.