Pemprov Jateng Resmikan One Stop Cashless Payment TransJateng

Digitalisasi menjadi salah satu penggerak perekonomian pascapandemi. Pertumbuhan ekonomi dan konektivitas lebih luas karena digitalisasi. Untuk meningkatkan hal itu, Pemprov Jawa Tengah meresmikan one stop cashless payment bus Trans Jateng.

Tak hanya digitalisasi, inovasi itu dinilai akan mempermudah segala transaksi. Penggunaan bus rapid transit (BRT) Trans Jateng kini makin diminati. Setidaknya ada 48,61% perpindahan dari moda transportasi pribadi menjadi angkutan umum seperti Trans Jateng. 

Pembayaran nontunai kini dapat dilakukan di seluruh koridor Trans Jateng. Penumpang dapat menggunakan QRIS yang terkoneksi dengan berbagai bank dan kartu commuter line. Kini, ada enam koridor Trans Jateng yang menyambungkan berbagai daerah. Pada Agustus mendatang, koridor ketujuh yang menyambungkan Solo dan Wonogiri akan dibuka. 

Digitalisasi dinilai menjadi salah satu cara mendorong perekonomian. Sejak Januari 2022 hingga Mei 2023, 2,05% persen penumpang Trans Jateng memilih metode cashless. Penggunaan nontunai akan terus didorong dengan harapan dua tahun kedepan semua penumpang menggunakan kartu commuter line.

Saat ini, pembayaran tunai memang masih dilayani mengingat pengguna Trans Jateng terdiri atas berbagai usia dan latar belakang. Namun, masyarakat akan terus diedukasi agar beralih menggunakan nontunai.

Jika digitalisasi semakin berkembang dan konektivitas meningkat, laju perekonomian di wilayah Jawa Tengah diharapkan semakin tinggi.