Curah Hujan Tinggi dan Tanggul Jebol Perparah Banjir di Jateng

29 October 2025 15:16

Jakarta: Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) buka suara terkait penyebab banjir yang melanda beberapa wilayah di Jawa Tengah (Jateng). Berdasarkan hasil pengamatan mereka, banjir diperparah oleh curah hujan yang terus meningkat ditambah dengan jebolnya tanggul semakin memperparah kondisi yang mengakibatkan banjir.

“Menyikapi terjadinya banjir di beberapa wilayah Jateng, kami sebelumnya telah melakukan operasi modifikasi cuaca dengan mengirimkan satu pesawat operasi modifikasi cuaca sejak 23 Oktober lalu. Namun, hal ini masih membuat curah hujan tinggi yang tentu ditambah dengan jebolnya tanggul” ujar Kepala BNPB Letjen Suharyanto tersebut melansir Metro Siang Metro TV, Rabu, 29 Oktober 2025.

Suharyanto menegaskan pihaknya telah melakukan penanganan terhadap wilayah yang dilanda banjir. Misalnya, Semarang, Demak, Grobogan, hingga Pati.

Selain itu, BNPB telah melakukan kerja sama dengan beberapa instansi terkait seperti, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD); pemerintah provinsi, kabupaten, dan kota; hingga TNI/Polri untuk terjun sama-sama ke lapangan menyelesaikan permasalahan banjir tersebut.

 

Baca juga:
Gubernur Jateng Serahkan Bantuan untuk Warga Terdampak Banjir Semarang


Pemprov Jateng Bangun Sodetan Baru

Sementara itu, Gubernur Jateng Ahmad Luthfi, melakukan pengecekan langsung di lokasi sodetan Sungai Sayung, Kabupaten Demak. Proyek sodetan tersebut dicanangkan sebagai salah satu prioritas dan terobosan utama Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jateng untuk mengatasi genangan air yang kerap melanda wilayah Demak.

Sodetan Sungai Sayung diprioritaskan karena lokasi di Jalan Pantai Utara (Pantura). Tepatnya di depan Pabrik Polytron, Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak. Terlebih titik tersebut selalu menjadi titik rawan banjir. Genangan di kawasan ini mengganggu lalu lintas di jalur Pantura Semarang-Demak. 

Ahmad Luthfi mengatakan bahwa pada proyek sodetan tersebut akan dipasang pipa yang terhubung langsung ke sungai dan dilengkapi dengan pompa.

Kepala Balai Pelaksana Jalan Nasional (BBPJN) Jawa Tengah-Daerah Istimewa Yogyakarta, Muhammad Iqbal Tamher, mengatakan bahwa sodetan ini akan memiliki panjang sekitar 168 hingga 170 meter dan ditargetkan selesai dalam 65 hari, yakni pada pertengahan Desember 2025. 

Iqbal Tamher menambahkan, bahwa sodetan nantinya dilengkapi dua unit pompa berkapasitas masing-masing 500 liter per detik, sehingga total debit air yang bisa dialirkan mencapai 1.000 liter per detik. 

Selain proyek sodetan, Pemprov Jawa Tengah juga telah menyiapkan upaya jangka panjang. Ini meliputi penanaman mangrove, serta normalisasi Sungai Sayung, Sungai Babon, dan Seringin yang akan dilakukan oleh Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) dalam waktu dekat. Pemprov bersama pemerintah kabupaten/kota juga memastikan pelayanan publik serta pemberian bantuan kepada masyarakat terdampak berjalan tepat sasaran.


(Shandayu Ardyan Nitona Putrahia Zebua)

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
(Gervin Nathaniel Purba)