Di balik geliat bisnis penyeberangan laut yang tampak menjanjikan, tersembunyi potret buram keselamatan transportasi laut nasional. Kecelakaan demi kecelakaan terus terjadi, dari kapal tenggelam hingga terbakar, dari manifes yang tak sesuai hingga muatan yang berlebih.
Hasil investigasi KNKT mengungkap, betapa longgarnya pengawasan dan rendahnya kepatuhan operator kapal terhadap standar keselamatan.
Kapal Tunu Pratama Jaya tenggelam di Selat Bali
- Berlayar dari Pelabuhan Ketapang menuju Pelabuhan Gilimanuk
- Mengangkut 53 penumpang, 12 kru dan 22 kendaraan
- Tenggelama 15 menit setelah bertolak
Temuan KNKT terkait tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya
- Delapan penumpang tak tercantum dalam manifes
- Muatan kapal empat kali lipat dari kapasitas (kapasitas 138 ton, muatan mencapai 538 ton)
- Garis muatan kapal terlampaui hingga pengaruhi stabilitas kapal
KM Barcelona V terbakar di Minahasa Utara
- Berlayar dari Pelabuhan Talaud menuju Pelabuhan Manado
- Manifes penumpang 280 penumpang beserta kru kapal
- Terbakar saat melintas di perairan Pulau Talise, Minahasa Utara
- Kebakaran kapal diduga akibat ledakan di ruang mesin
Temuan KNKT terkait terbakarnya KM Barcelona V
- Total penumpang 580 orang jauh melebihi manifes sebanyak 280 orang
- Liferaft atau rakit penyelamat tidak dibuka saat kebakaran
- Kapasitas 450 orang, jumlah penumpang 580 orang
- Nakhoda KM Barcelona V jadi tersangka
Menurut pernyataan yang disampaikan Ketua Forum Transportasi Maritim (MTI), Hafida Fahmiasari, menyatakan bahwa tragedi seperti ini terus berulang karena sistem yang tidak belajar, dan tidak ada efek jera bagi pelanggar
keselamatan.
"Tragedi seperti ini terus berulang karena sistem tidak belajar, dan tidak ada efek jera bagi pelanggar keselamatan. Yang dibutuhkan bukan teknologi mutakhir. Yang kita butuhkan adalah rasa kemanusiaan. Bahwa setiap orang yang naik kapal berhak pulang dengan selamat." kata Ketua Forum Transportasi Maritim (MTI), Hafida Fahmiasari.
Upaya mencegah kecelakaan kapal pelayaran
- Audit teknis menyeluruh terhadap semua armada kapal penumpang terutama kapal tua
- Digitalisasi sistem manifes
- Pelacakan kapal secara real-time
- Peningkatan kapasitas dan sertifikasi awak kapal
- Penegakan sanksi tegas terhadap pelanggaran keselamatan