7 October 2025 13:49
Sidoarjo: Data sementara korban reruntuhan pondok pesantren melalui data Rumah Sakit Bhayangkara Jawa Timur, pada hari ini, Selasa, 7 Oktober 2025, siang, total telah ada 17 korban berhasil diidentifikasi. Sebelumnya, Kepala Badan SAR Nasional (Kabasarnas), Marsekal Madya TNI Muhammad Syafie, secara resmi menyatakan operasi SAR di lokasi runtuhnya Pondok Pesantren Al-Khoziny, Buduran, Sidoarjo, Jawa Timur, ditutup pada Selasa, 7 Oktober 2025.
Sembilan hari pasca runtuhnya Mushala Pondok Pesantren Al-Khoziny, Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polri RS Bhayangkara, Jawa Timur terus bekerja keras dalam menyelesaikan proses identifikasi kepada korban. Total sementera yang berhasil diperiksa oleh tim kepolisan berjumlah 17 korban. Kini, korban tersebut telah dikembalikan kepada keluarga.
Hingga saat ini, total sudah terdapat 61 jenazah yang tiba di Rumah Sakit Bhayangkara. Sebanyak 17 korban berhasil diidentifikasi dan dikembalikan ke keluarga.
Sementara itu, 42 korban jenazah lainnya sedang dalam proses lebih lanjut oleh petugas kepolisian dengan mengumpulkan data primer dan sekunder dengan membagi dalam tiga klaster yakni, klaster pondok pesantren, pengasuh pondok pesantren, dan pekerja bangunan.
Baca: Operasi SAR Ponpes Al Khoziny Ditutup, 67 Santri Dinyatakan Meninggal |
Data primer yang dikumpulkan antara lain, sidik jari, tes DNA, dan rekam medis. Sementara data sekunder yang berhasil dikumpulkan berupa ciri-ciri jenazah korban seperti, perkiraan usia, berat badan, tinggi, dan warna kulit korban.
Sebagai informasi, sebelum terjadinya peristiwa rubuhnya Pondok Pesantren Al-Khoziny, tengah terjadi aktivitas shalat di lantai satu dan pengecoran di lantai empat Gedung Mushala yang saat itu dilakukan para pekerja bangunan dan santri.(Shandayu Ardyan Nitona Putrahia Zebua)