Menjelang perayaan Hari Raya Tri Suci Waisak 2569 Buddhist Era (BE), ratusan umat Buddha melaksanakan prosesi San Bu Yi Bai dan Pradaksina di kawasan Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah. Prosesi ini diawali dengan San Bu Yi Bai yang dilakukan oleh umat Buddha dari Majelis Mahayana Budhis Indonesia (Mahabudhi).
Prosesi ini diawali dengan San Bu Yi Bai, yang dilakukan dengan tiga langkah sambil melafalkan Paritta Suci dan melakukan satu kali Namaskara atau bersujud sepanjang marga utama menuju Candi Borobudur.
San Bu Yi Bai merupakan ajaran para maha guru Buddha sebagai bentuk pertaubatan sebelum merayakan Waisak. Selain San Bu Yi Bai, umat Buddha juga menjalankan Pradaksina, yaitu meditasi berjalan mengelilingi stupa utama Candi Borobudur.
Ketua Umum Majelis Mahayana Buddhis Indonesia (Mahabudhi), Bhikku Samantha Kusala Mahasthavira mengatakan, Pradaksina bermakna meditasi dengan cara berjalan. Dalam ajaran Buddhisme terdapat tiga pokok ajaran, yaitu jangan berbuat kejahatan dan kebodohan, perbanyak dan sempurnakan kebajikan, serta sucikan hati dan pikiran.
"Dengan mengadakan Pradaksina meditasi berjalan ini, kita berharap semua makhluk hidup bisa mempraktikkan meditasi berjalan agar tecapainya hati yang damai, hati yang tentram dan hati yang sejahtera, bahagia," ucap Ketua Umum Majelis Mahayana Buddhis Indonesia (Mahabudhi), Bhikku Samantha Kusala Mahasthavira.
Bhikku Samantha berharap, melalui meditasi berjalan ini, semua makhluk hidup dapat mencapai kedamaian dan kebahagiaan batin. Hal ini selaras dengan tema Waisak tahun 2025 "Tingkatkan Pengendalian Diri dan Kebijaksanaan Mewujudkan Perdamaian Dunia".
Ia juga mengajak umat
Buddha di manapun berada untuk terus meningkatkan pengendalian diri melalui ucapan, pikiran dan tindakan.
Usai prosesi San Bu Yi Bai dan Pradaksina, umat Buddha dijadwalkan mengikuti penerimaan
air suci yang akan diberangkatkan dari Umbul Jumpri, Temanggung, untuk dibawa dan disemayamkan di Candi Mendut.
Streaming