Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melonjak lebih dari 5 persen pada pembukaan perdagangan Kamis, 10 April 2025. Hal ini setelah Amerika Serikat (AS) menunda penerapan tarif timbal balik terhadap Indonesia. Keputusan ini langsung disambut positif oleh pelaku pasar dan mendorong penguatan indeks secara signifikan.
Setelah dua hari melemah pasca libur panjang, IHSG dibuka menguat dan sempat menyentuh level 6.268 atau naik 5,2 persen, setara 299 poin. Hingga pukul 10.23 WIB, nilai transaksi tercatat mencapai Rp6 triliun dalam satu jam 17 menit perdagangan.
Penguatan indeks juga didorong oleh sentimen global yang positif. Presiden AS Donald Trump menyampaikan
penundaan tarif melalui unggahan di media sosial, menyebut bahwa kebijakan tersebut ditangguhkan selama 90 hari untuk memberi ruang negosiasi dengan sejumlah negara, termasuk Indonesia.
Seluruh saham dalam indeks LQ45 terpantau menghijau. Saham-saham unggulan seperti BBCA dan Bank Mandiri menjadi penopang utama.
Bursa Asia turut menguat, di antaranya indeks Nikkei yang naik 8,32 persen, serta penguatan di Shanghai Composite, Hang Seng, Kospi, dan Straits Times.
Pemerintah Indonesia merespons dengan diplomasi dagang. Menteri Koordinator Perekonomian (Menko Perekonomian) Airlangga Hartarto menyebut pihaknya telah menjalin komunikasi intensif dengan United States Trade Representative (
USTR), sementara Presiden Prabowo Subianto menyatakan kesiapannya melonggarkan impor komoditas dari AS seperti kapas dan gandum.
Meski demikian, analis memperkirakan penguatan IHSG kali ini bisa bersifat
teknikal. Potensi aksi ambil untung tetap terbuka, mengingat indeks sempat tertekan dalam dua hari terakhir.
Sementara itu,
rupiah juga menguat terhadap dolar AS di pasar spot, bergerak di kisaran Rp15.735 per dolar.
(Zein Zahiratul Fauziyyah)