Jakarta: Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mendeteksi gempa bumi dengan magnitudo 4,9 berpusat di darat sekitar 14 kilometer tenggara Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, pada Rabu, 20 Agustus 2025 pukul 19.54 WIB.
Pusat gempa berada pada koordinat 6,48 lintang selatan dan 107,24 bujur timur dengan kedalaman 10 kilometer. BMKG mencatat peristiwa ini diawali dengan satu gempa utama, yang kemudian diikuti belasan gempa susulan.
| Baca juga: Gempa Magnitudo 3.2 Guncang Kabupaten Bekasi, Terasa Hingga Karawang |
Getaran gempa dirasakan masyarakat di sejumlah daerah, antara lain skala III MMI di Purwakarta dan Bekasi, II–III MMI di Jakarta, Depok, Kota Tangerang, Tangerang Selatan, dan di Pelabuhan Ratu (getaran dirasakan nyata di dalam rumah - getaran dirasakan seolah-olah ada truk yang berlalu).
BMKG menyebut gempa bumi magnitudo 4,9 yang dirasakan mengguncang Jakarta dan sekitarnya dipicu oleh aktivitas sesar naik busur belakang Jawa Barat (West Java back arc thrust).
Apakah gempa punya pola berulang?
Setiap terjadi gempa, kemudian muncul apakah gempa mempunyai pola yang berulang? BMKG mengakui adanya konsep recurrente time. Secara sederhana, ini adalah jeda waktu antara gempa-gempa serupa di satu segmen patahan. Namun belum ada metode yang bisa memprediksi waktunya secara akurat.
Sementara siklus gempa sendiri dimulai dengan stres atau tekanan yang kemudian dilepaskan melalui gempa. Intervalnya bisa puluhan hingga ratusan tahun tergantung sesar.
Ada contoh unik di ParLfield, California, AS. Gempa dianggap berulang setiap 30-40 tahun sekali. Tapi pola ini kemudian tidak berlaku dan prediksi yang dibuat pun meleset. Kasus ini termasuk pengecualian dan tidak bisa diterapkan di semua tempat.
Penjelasan BMKG
BMKG mengakui bahwa kajian tentang periode ulang gempa memang ada. Namun ditegaskan bahwa meski gempa besar pasti berulang, prediksi waktunya sulit dan belum akurat.
Yang lebih penting dan diperhatikan adalah tentang kesiapsiagaan sehingga setiap gempa datang kita sudah lebih siap menghadapinya.
Sumber: Redaksi Metro TV