Mengenal Ascariasis, Gejala, dan Penyebabnya

Zein Zahiratul Fauziyyah • 21 August 2025 16:49

Jakarta: Belakangan ini, viral di media sosial soal seorang balita perempuan bernama Raya, asal Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, meninggal dunia setelah mengalami infeksi cacing yang parah. Tubuhnya dipenuhi cacing gelang, bahkan hingga keluar dari mulut dan hidung.

Dalam hal ini,  Ia diduga terinfeksi sejak kecil karena sering bermain di kolong rumah yang juga difungsikan sebagai kandang ayam, penuh dengan tanah dan kotoran hewan. Kondisi ini dalam dunia medis dikenal dengan nama askariasis, atau yang lebih sering kita dengar sebagai cacingan.

BACA : Kronologis Bocah Perempuan di Sukabumi Meninggal Akibat Parasit Cacing

Apa Itu Askariasis?

Dikutip dari laman Mitra Keluarga, askariasis atau askariasis adalah infeksi usus halus yang disebabkan oleh cacing Ascaris lumbricoides. Penyakit ini lebih dikenal masyarakat dengan istilah cacingan. Kelompok usia yang paling rentan terinfeksi adalah anak-anak di bawah usia 10 tahun, terutama di lingkungan dengan sanitasi yang buruk.

Gejala Askariasis

Penyakit ini bisa tidak menimbulkan gejala di tahap awal. Namun, ketika jumlah cacing semakin banyak atau berpindah ke organ lain, penderita dapat mengalami:

  • Nyeri perut, mual, muntah, diare
  • Nafsu makan menurun
  • Batuk, demam, atau tersedak ketika cacing mengenai paru
  • Penurunan berat badan dan gangguan tumbuh kembang pada anak
  • Ditemukan cacing dalam tinja

Dalam kondisi berat, kumpulan cacing dapat menyumbat usus dan membahayakan nyawa.

Penyebab dan Faktor Risiko

Penularan askariasis terjadi melalui konsumsi makanan atau minuman yang terkontaminasi telur cacing dari tanah atau kotoran. Anak-anak berisiko tinggi karena sering bermain di tanah atau lingkungan kotor lalu tanpa sadar memasukkan tangan ke mulut.

Faktor risiko lainnya meliputi:

  • Tinggal di daerah dengan sanitasi buruk
  • Menggunakan tanah terkontaminasi sebagai pupuk
  • Mengonsumsi buah dan sayuran mentah yang tidak dicuci bersih

Cara Diagnosis dan Pengobatan

Askariasis dapat didiagnosis melalui pemeriksaan sampel tinja atau pemeriksaan medis seperti endoskopi, CT scan, hingga USG.

Untuk pengobatan, dokter biasanya meresepkan obat antihelmintik (obat cacing) yang dikonsumsi selama 1–3 hari. Obat ini efektif membunuh cacing dewasa sekaligus mencegah penyebaran lebih lanjut.

Upaya Pencegahan

Mencegah askariasis sebenarnya dapat dilakukan dengan langkah sederhana:

  • Mencuci tangan dengan sabun sebelum makan dan setelah buang air
  • Mencuci bersih buah serta sayuran sebelum dikonsumsi
  • Memastikan anak-anak menjaga kebersihan diri setelah bermain
  • Meningkatkan sanitasi lingkungan
Pentingnya Kesadaran Bersama

Kasus yang menimpa balita tersebut menjadi pengingat bahwa penyakit cacingan bukan hal sepele. Selain menjaga kebersihan diri, perhatian pemerintah dan lingkungan sekitar juga berperan besar dalam melindungi anak-anak dari risiko serupa.

Jangan lupa saksikan MTVN Lens lainnya hanya di Metrotvnews.com.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Zein Zahiratul Fauziyyah)