Pembongkaran Pagar Laut Lebih Mudah Jika Tidak Ada yang Mengakui

18 January 2025 09:58

Tangerang: Pembongkaran pagar laut misterius sepanjangan 30,16 kilometer (km) itu masih dibayangi dengan sosok pemiliknya yang belum terungkap secara pasti. Bagi TNI AL, hal itu bukan persoalan lagi. Justru akan memudahkan mereka untuk membongkar.

Menurut Komandan Pangkalan Utama TNI AL III Jakarta Brigjen TNI (Mar) Harry Indarto, pihaknya lebih mudah melakukan pembongkaran jika tidak ada yang mengakui. Kalau ada yang mengakui, pihaknya tidak bisa sembarangan mencopot.

"Kami perlu koordinasi (dengan pemilik pagar laut) lebih lanjut," ujar Harry, dalam program Breaking News Metro TV, Sabtu, 18 Januari 2025.
 

Baca: TNI dan Nelayan Bongkar Pagar Laut Misterius Hari Ini

Pihaknya melibatkan masyarakat setempat, khususnya nelayan dalam operasi pencabutan pagar laut hari ini. Sebab para nelayan dinilai lebih mengenal kawasan tersebut yang menjadi aktivitas mereka sehari-hari.

"Ini merupakan kawasan mereka dan juga untuk kepentingan para nelayan," ujarnya.

Operasi pencabutan pagar laut dimulai sejak pukul 08.30 WIB. Ditargetkan pagar sudah tercopot hingga sepanjang 2 km untuk hari ini.

"Sepertinya tidak mungkin 30 km dalam satu hari. Kami akan atur mekanismenya. Minimal hari ini 2 km," ucapnya.

Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto disebut telah memerintahkan kementerian dan pihak terkait untuk segera membongkar pagar laut yang dinilainya telah merugikan nelayan setempat.

Sekretaris Jenderal (Sekjen) Gerindra Ahmad Muzani menyatakan Presiden Prabowo Subianto telah menyetujui jika proyek pagar laut di Perairan Kabupaten Tangerang, Banten, yang ramai diperbincangkan publik belakangan ini untuk segera disegel.  

"Beliau (Prabowo) sudah setuju pagar laut, pertama itu disegel," ucap Muzani di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu, 15 Januari 2025.

Muzani menambahkan jika Presiden Prabowo juga meminta agar kementerian dan pihak terkait untuk segera mencabut dan mengusut kontroversi pagar laut misterius itu. "Beliau perintahkan untuk dicabutkan," jelas Muzani.


Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Gervin Nathaniel Purba)