Cilegon: Hingga pukul 15.00 WIB, ribuan truk masih mengantre di Pelabuhan Penyeberangan Merak, Banten. Untuk bisa naik kapal, pengemudi truk harus menunggu hingga 12 jam lebih. Hal ini lantaran cuaca ekstrem yang memengaruhi kondisi perjalanan kapal.
Pihak Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) bersama kepolisian terus berupaya mengurai kemacetan di dalam pelabuhan. Langkah-langkah seperti pengalihan truk ke Pelabuhan BBJ telah dilakukan. Namun, hingga sore ini, sekitar 6.500 truk masih mengantre di dermaga eksekutif dan reguler.
Situasi ini semakin diperparah oleh cuaca buruk. Tinggi gelombang mencapai 1,5 meter dengan kecepatan angin 12-18 knot. Padahal, kondisi normal di Pelabuhan Merak biasanya memerlukan tinggi gelombang maksimal 0,5 meter dan kecepatan angin sekitar 10 knot agar operasional berjalan lancar.
Pihak otoritas pelabuhan dan KSOP terus memantau perubahan
cuaca yang kerap tidak menentu, terutama menjelang sore hingga malam hari. Gelombang tinggi, angin kencang, bahkan hujan badai menjadi tantangan.
Namun, antrean ekspedisi yang sebelumnya memanjang hingga luar pelabuhan kini sudah berhasil diurai. Seluruh kendaraan yang sempat memenuhi jalan raya di kawasan Cikuasa Atas kini telah masuk ke dalam pelabuhan.
Sebagai langkah antisipasi, hanya
kapal dengan daya angkut besar yang dioperasikan. Dari total 29 unit kapal yang tersedia, pengoperasian kapal berdaya angkut kecil dihentikan untuk mencegah risiko fatal akibat hantaman gelombang saat bersandar.
(Tamara Sanny)