Jakarta: Presiden Prabowo Subianto melantik sejumlah pejabat negara. Diantaranya adala Anggota Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI, Anggota Dewan Ekonomi Nasional, Anggota Kompolnas, serta Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) Definitif. Pelantikan berlangsung di Istana Negara, Jakarta, pukul 11.00 WIB, Selasa siang, 5 November 2024.
Iffa Rosita dilantik menjadi Komisioner KPU RI masa jabatan 2024-2029. Iffa menggantikan Hasyim Asy'ari yang dipecat dari KPU RI karena melanggar kode etik.
Selanjutnya, Prabowo melantik Mari Elka Pangestu sebagai Wakil Ketua Dewan Ekonomi Nasional. Selain itu, para Anggota Dewan Ekonomi Nasioal juga dilantik yaitu Muhammad Chatib Basri, Arief Anshory Yusuf, Haryanto Adikoesoemo, Heriyanto Irawan, Septian Hario Seto, dan Firman Hidayat.
Untuk Ketua Kompolnas, Presiden melantik Menteri Koordinator Politik dan Keamanan (Menko Polkam) Budi Gunawan beserta Anggota Kompolnas di antaranya Menteri Hukum Supratman Andi Agtas dan Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian.
Presiden Prabowo Subianto juga melantik
Basuki Hadimuljono sebagai Kepala Otorita IKN Definitif. Sebelumnya Basuki punya jabatan yang sama sebagai Plt Kepala Otorita IKN sejak Juni 2024.
Menurut Wakil Ketua Dewan Ekonomi Nasional, Mari Elka Pangestu, pihaknya bertugas memberikan rekomendasi terkait isu ekonomi nasional. Selain itu, tugasnya berkaitan dengan program prioritas dari Presiden Prabowo Subianto serta menekan anggaran pengeluaran yang menjadi priorotas saat ini.
"Secara garis besar Kita akan fokus kepada bagaimana menjaga pertumbuhan di masa yang akan datang. Jadi, di dalam jangka pendek karena Kita tentu menghadapi banyak ketidakpastian eksternal, maupun bagaimana kita mempertahankan pertumbuhan di dalam negeri itu yang di jangka pendek. Kemudian tentu jangka bagaimana Kita men-
sustainable pertumbuhan dan meningkatkan pertumbuhan ke depan dengan berbagai sektor seperti manufaktur, pertanian," pidato Mari Elka.
Untuk 100 hari ke depan nantinya, Dewan Ekonomi Nasional akan menjaga dan mempertahankan laju pertumbuhan ekonomi nasional di berbagai faktor eksternal. Lalu untuk jangka panjang, Dewan Ekonomi Nasional bertugas merekomendasi faktor apa saja untuk meningkatkan laju pertumbuhan ekonomi nasional dari berbagai sektor. Salah satunya, sektor manufaktur dan sektor pertanian. Hal ini, berkaitan dengan program prioritas Presiden Prabowo Subianto yaitu swasembada pangan dan swasembada energi.
Dewan Ekonomi Nasioanal bukan lembaga baru. Lembaga tersebut dibangun para era pemerintahan mantan Presiden Abdurrahman Wahid alias Gus Dur dan diaktifkan kembali pada era pemerintahan Prabowo Subianto.
Tujuan diaktifkannya Dewan Ekonomi Nasional untuk memberikan rekomendasi mumpuni. Khususnya target yang ditetapkan oleh Presiden Probowo Subianto yaitu meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional hingga 8 persen.
(Tamara Sanny)