Ya Rasul, Kami Rindu Padamu

Di akhir hidupnya, Nabi Muhammad SAW mengalami sakit hingga harus dipapah oleh bilal untuk datang memimpin salat di masjid. Selesai memimpin salat, Nabi Muhammad SAW berdiri di hadapan para sahabatnya dan menyampaikan curahan hatinya.

Nabi berkata kepada para sahabat 'Bertahun-tahun kita bersama menyebarkan agama islam. Mungkin ada diantara kalian yang aku sakiti hatinya, baik sengaja maupun tidak sengaja. Sebelum terlambat, saya minta kepada kalian untuk melakukan pembalasan pada hari ini'.

Abu Bakar ash-Shiddiq sudah meneteskan air mata mengetahui pesan bahwa Nabi Muhammad akan meninggalkan para sahabatnya. Sahabat lainnya pun ikut sedih mendengarkan perkataan nabi.

Tiba-tiba bangun seorang lelaki yang bernama Akasyah. Dia bercerita 'Aku masih ingat ketika perang Uhud dulu, satu ketika engkau menunggang kuda, lalu Engkau pukulkan cemeti ke belakang kuda. Tetapi, cemeti tersebut tidak kena pada belakang kuda, sebenarnya cemeti itu terkena pada dadaku karena ketika itu aku berdiri di sebelah belakang kuda yang engkau tunggangi wahai Rasulullah.'

Nabi pun mempersilahkan Akasyah memukulnya. Namun, hal itu dihalangi oleh para sahabat Nabi dan cucu Nabi, Hasan dan Husein.

Akasya pun menghamiri Nabi dan menyuruhnya untuk membuka baju. Nabi menuruti permintaan Akasyah. 

Tanpa disangka, Akasyah ternyata tidak memuluk Nabi. Ia justru memeluk Nabi dengan erat sambil berkata 'Ya Rasulullah, ampunkanlah aku, maafkanlah aku, mana ada manusia yang sanggup menyakiti engkau ya Rasulullah. Sengaja aku melakukannya agar aku dapat merapatkan tubuhku dengan tubuhmu. Karena sesungguhnya aku tahu bahwa tubuhmu tidak akan dimakan oleh api neraka. Dan sesungguhnya aku takut dengan api neraka. Maafkanlah aku ya Rasulullah'

Zaman sekarang cara mencintai Nabi Muhammad SAW hanya dengan memeluknya karena Nabi sudah tidak ada. Cara mencintai Nabi bisa dilakukan dengan mengerjalan sunah-sunahnya. 

Contohnya saat Ramadan, perbanyaklah salat taraweh dan tadarus. Dua hal itu merupakan wujud cinta kita kepada Nabi Muhammad SAW.