Impor Beras Pecah Rekor, Harga Beras Masih Mahal

18 January 2024 14:40

Angka impor beras Indonesia pada 2023, memecahkan rekor dalam lima tahun terakhir. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat impor beras sepanjang 2023 mencapai  3,06 juta ton. 
 
"Rinciannya, selama lima tahun terakhir, impor beras di 2023 merupakan yang terbesar yakni sebesar 3,06 juta ton, meningkat sebesar 613,61% dibandingkan 2022," kata Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Pudji Ismartini dalam konferensi pers, Senin, 15 Januari 2024.

Pudji menjelaskan, impor beras selama 2022 mencapai 429 ribu ton. Jumlah itu sudah naik dari 2021 yang mencapai 407,7 ribu ton.
  
Jika dilihat menurut HS delapan digitnya, impor beras pada 2023 tercatat sebesar 3,06 juta ton. Ini didominasi oleh semi milled or wholly milled rice (HS 10063099) sebesar 2,7 juta ton dengan pangsa pasar 88,18%. 

Menurut negara asalnya, beras paling banyak diimpor dari Thailand sebesar 1,4 juta ton atau 45,12?ri total impor beras. Kemudian diikuti oleh Vietnam sebesar 1,1 juta ton atau 37,47?ri total impor sepanjang 2023, dan juga Pakistan sebesar 309 ribu ton atau 10,1%.

Apa alasan Indonesia harus melakukan impor beras hingga 3,06 juta ton? 

Menurut Kepala Badan Pangan Nasional, Arief Prasetyo Adi, kebijakan impor beras tersebut menjadi alternatif karena saat ini Indonesia menghadapi penurunan produksi nasional karena adanya El Nino. Ditambah pemerintah wajib memiliki cadangan pangan pemerintah.

Berdasarkan data kerangka sampel area (KSA) yang dilakukan Badan Pusat Statistik (BPS), produksi beras nasional secara bulanan pada Januari 2024 hanya 0,9 juta ton, sedangkan Februari 2024 sebanyak 1,3 juta ton. 

Jumlah produksi ini masih di bawah rata-rata konsumsi beras bulanan secara nasional yang berada di kisaran 2,5 juta ton. Maka dari itu impor beras diklaim menjadi langkah antisipatif terhadap defisit neraca beras bulanan. 

Lalu bagaimana stok beras kita saat ini?

Berdasarkan data dari Badan Pangan Nasional (Bapanas) yang berada di Bulog, penggilingan padi distributor dan pedagang hingga masyarakat saat ini sekitar 4 juta pemirsa. Untuk di awal 2024 dan bapanas melalui bulok

BPS memprediksi Indonesia akan mengalami defisit beras pada pada Januari sebanyak 1,61 juta ton dan Februari 1,22 juta ton. Total defisit beras ini menjadi 2,83 juta ton. Kondisi ini bisa menyebabkan kenaikan harga beras sehingga perlu antisipasi dari pemerintah.

Sementara itu berdasarkan pantauan dari panel harga pangan Bapanas pada Rabu 17 Januari 2024  pukul 10.00 WIB, harga beras premium mengalami kenaikan Rp70 di level Rp15.110/kg dan beras medium naik Rp40 ini menjadi Rp13.300/kg. 

Padahal harga eceran tertinggi yang ditetapkan untuk beras premium Rp13.900-14.800/kg dan untuk beras medium Rp10.900-11.800/kg.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Anggie Meidyana)